Menuju Indonesia Maju: Menelusuri Fakta Akses Kesehatan pada Awal Kemerdekaan

Menuju Indonesia Maju: Menelusuri Fakta Akses Kesehatan pada Awal Kemerdekaan

image

Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78! 

Masa lalu adalah pembelajaran untuk masa depan. Memperingati hari kemerdekaan Indonesia, penting bagi kita untuk melihat ke belakang, memahami sejarah, dan belajar dari masa lalu untuk merancang masa depan yang lebih baik. Yuk, luangkan waktu sejenak untuk menelusuri fakta-fakta mengenai akses kesehatan pada awal kemerdekaan Indonesia!

Setelah meraih kemerdekaan, perkembangan sistem layanan kesehatan di Indonesia sempat menghadapi tantangan. Fokus utama pada awal kemerdekaan saat itu adalah menyelaraskan pelayanan kesehatan dan ide pembangunan bangsa. Semangat kemerdekaan yang menginginkan kemandirian mendorong para ahli kesehatan saat itu untuk menciptakan metode baru dalam pelayanan kesehatan.

 

Krisis Kesehatan Awal Kemerdekaan

Dua hari setelah kemerdekaan, Kementerian Kesehatan didirikan dengan tujuan memecahkan masalah terkait akses pelayanan kesehatan yang masih sangat terbatas saat itu. Mereka berupaya membangun kembali infrastruktur kesehatan yang hancur akibat perang khususnya di daerah-daerah pedesaan. Namun, situasinya menjadi memburuk karena adanya agresi militer beberapa tahun kemudian. Upaya untuk memberikan layanan kesehatan pun menjadi terhambat karena infrastruktur kesehatan yang belum siap, kekurangan tenaga medis, dan sumber daya yang terbatas.

 

Solusi terhadap Krisis Kesehatan

Sehubungan dengan krisis yang sedang berlangsung, pemerintah terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan akses kesehatan, seperti program penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, kampanye imunisasi, dan upaya pengendalian penyakit menular. Selain itu, pemerintah mulai memberikan perhatian lebih pada pembangunan rumah sakit, klinik, dan pos kesehatan di berbagai daerah. Namun, tantangan besar masih terjadi karena keterbatasan dana dan kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Walaupun menghadapi kondisi yang memprihatinkan, pemerintah sangat selektif dalam menerima bantuan internasional untuk menghindari campur tangan politik dan ancaman terhadap kedaulatan nasional Indonesia.

 

Penyelarasan Isu Kesehatan dan Pembangunan Bangsa 

Secara umum, pemerintahan Soekarno tidak hanya meneruskan kebijakan masa kolonial, tetapi juga mencari pendekatan baru dalam layanan kesehatan. Menteri Kesehatan Johannes Leimena memainkan peran penting dalam menyelaraskan pemikiran Presiden Soekarno dengan prinsip-prinsip global tentang kesehatan. Leimena menyadari bahwa kesehatan masyarakat sangat terkait dengan pembangunan nasional. Dia mengajukan pandangan bahwa mengatasi masalah kesehatan juga berarti mengatasi masalah kemiskinan, yang pada gilirannya akan memperkuat bangsa.

 

Tantangan dan Harapan di Masa Depan

Meskipun telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam akses kesehatan, Indonesia tetap menghadapi berbagai tantangan. Beberapa daerah terpencil masih sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan. Kesenjangan akses kesehatan antara daerah perkotaan dan pedesaan pun masih belum teratasi. Selain itu, pandemi COVID-19 telah menguji daya tahan sistem kesehatan Indonesia.

 

Dalam usaha menuju "Indonesia Maju", pemerintah dan masyarakat perlu terus bekerja sama untuk memastikan bahwa akses kesehatan yang berkualitas dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat. Investasi dalam pelatihan tenaga medis, pembangunan infrastruktur kesehatan, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan akan menjadi kunci bagi kemajuan yang berkelanjutan.

 

REFERENSI

  1. Leimena, J. (1950). The upbuilding of public health in Indonesia. [Jakarta]: Pertjetakan Negara.
  2. Neelakantan, V. (2014). Health and Medicine in Soekarno Era Indonesia: Social Medicine, Public Health and Medical Education, 1949 to 1967. Disertasi: University of Sidney.
  3. Nugroho, A. P., Handayani, S., & Effendi, D. E. (2021). Health citizenship and healthcare access in Indonesia, 1945-2020. JSP, 24, 284-301.

 

Artikel ditulis oleh:
Angelic Queen C. W
CIMSA FK Unpad

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top