Kalian tau gak sih, kalau hari ini bertepatan dengan Hari Braille Sedunia?
Apa itu huruf braille?
Huruf braille merupakan sistem tulisan sentuh berupa simbol yang tersusun atas titik-titik timbul untuk melambangkan angka, huruf, dan tanda baca. Huruf braille tersusun atas satuan dasar yang disebut sel braille. Setiap sel terdiri atas enam buah titik yang tersusun dalam tiga baris dan setiap baris diisi dua buah titik. Keenam titik tersebut dapat disusun membentuk 64 macam kombinasi. Kombinasi ini kemudian dirangkai menjadi sebuah kalimat dan dibaca dari arah kiri ke kanan.
Gimana sih sejarah huruf braille?
Pada awalnya, sistem tulisan ini digunakan oleh Kapten Charles Barbier, mantan perwira artileri Perancis, saat berkomunikasi di medan perang. Dalam kondisi gelap, Kapten Charles Barbier menggunakan sandi berupa garis dan titik timbul untuk memberikan pesan dan perintah kepada pasukannya. Pesan ini dipahami dengan cara meraba kombinasi garis dan titik dengan ujung jari tangan lalu menerjemahkannya menjadi sebuah kalimat. Sistem tulisan ini kemudian dikenal dengan istilah night writing.
Sistem tulisan ini kemudian diadaptasi oleh Louis Braille, seorang penyandang tunanetra dari Perancis yang berteman dengan Kapten Charles Barbier. Braille lahir pada 4 Januari 1809 dengan kondisi penglihatan yang baik. Namun, saat berusia tiga tahun Braille mengalami kecelakaan yang membuat matanya tertusuk benda tajam sehingga mengalami kebutaan permanen. Akan tetapi, kondisi ini tidak membuat Braille putus asa. Terinspirasi dari sistem tulisan yang digunakan Kapten Charles Barbier, Braille mengembangkan penulisan huruf dengan kombinasi titik dan ruang kosong (spasi) untuk membantu para penyandang tunanetra agar dapat membaca dan menulis seperti orang normal. Sistem tulisan ini yang kemudian dikenal dengan huruf braille.
Perkembangan huruf braille
Hingga saat ini, huruf braille telah dikenal oleh masyarakat luas. Penggunaan huruf braille pun mengalami perkembangan seiring kemajuan teknologi yang begitu pesat. Dewasa ini, sistem tulisan braille diadaptasi dalam bentuk digital, beberapa di antaranya adalah braille electronic imaging, braille smartwatch, dan braille tablet. Digitalisasi sistem tulisan ini membantu penyandang tunanetra untuk membaca dan menulis dengan lebih efektif dan efisien serta memberikan peluang bagi para tunanetra untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Peringatan Hari Braille Sedunia
Peringatan Hari Braille Sedunia bermula ketika Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyepakati Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas pada 13 Desember 2006. Konvensi ini mendorong pemenuhan kebutuhan dan akses bagi para penyandang disabilitas serta memastikan bahwa mereka setara dengan orang lainnya di mata hukum. Kemudian, pada November 2018 Majelis Umum PBB menetapkan hari lahir Louis Braille sebagai Hari Braille Sedunia. Perayaan ini bertujuan untuk memperingati pentingnya huruf braille sebagai salah satu bentuk pemenuhan hak asasi manusia bagi para penyandang tunanetra.
Referensi:
ABK, P.K. (2017). Mari Mengenal Huruf Braille. [online] Yayasan Peduli Kasih ABK. Dapat diakses pada: https://www.ypedulikasihabk.org/2017/11/06/mari-mengenal-huruf-braille/ [4 Januari 2022]
Indonesia (2011). Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on The Rights of Persons with Disabilities (Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas). Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 107. Sekretariat Negara. Jakarta.
