CIMSA MORE – Dopamine Detox: Trik Otak Memanipulasi Fokus Diri

Ayo, mengaku! Tidak ada orang yang senang melakukan hal-hal membosankan, bukan?

 

Ternyata, ada alasan mengapa kita tidak suka mengikuti pelajaran tertentu, seperti duduk di sesi acara yang tidak menarik atau ketika melakukan kegiatan aktif secara fisik seperti olahraga. Alasannya adalah otak kita! Otak sangatlah cerdas sehingga ketika kita melakukan sesuatu yang “kurang menyenangkan”, alam bawah sadar kita akan beranggapan sama dan mulai menolaknya.

 

Oleh karena itu, sulit bagi kita untuk berkonsentrasi atau menemukan motivasi untuk melakukan hal yang seharusnya kita lakukan. Mari kita ambil contoh; apabila Anda dapat memilih antara bermain game dan pergi olahraga, mana yang akan Anda pilih? Tentunya kebanyakan mengambil jalur menuju kebahagiaan yang paling mudah dan sangat menyenangkan, yaitu bermain game.

 

Nah, jalur mudah ini sebenarnya dipengaruhi oleh sebuah neurotransmitter yang diproduksi oleh otak kita yang bernama Dopamin. Senyawa ini dilepaskan ketika kita merasa terpenuhi dan atau ketika bahagia. Tidak harus karena hal-hal besar, mendengar suara notifikasi dari ponsel pun dapat membuat otak menghasilkan dopamin sehingga kita merasa senang, lalu jadi hilang fokus karena ingin segera membuka pesan tersebut. Ketika kita terlalu sering mengambil “jalur cepat” menuju kesenangan, jalur normal lainnya akan terasa berat dan sangat membosankan sehingga kita akan memilih untuk berhenti dan menghindarinya.

 

Maka dari itu, seorang psikolog bernama Dr. Cameron Sepah memperkenalkan metode Dopamine Detox yang diturunkan dari ilmu terapi perilaku kognitif (cognitive behavior therapy). Tujuan utamanya bukanlah untuk mengurangi dopamin atau mengubah fungsi otak, tetapi detoks ini lebih ditujukan untuk mendorong orang untuk mengurangi waktu yang dihabiskan untuk perilaku bermasalah, seperti kecanduan handphone dan berkurangnya kualitas pekerjaan karena kesulitan untuk fokus.

 

Dopamine Detox ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menjauhi social media, mengurangi waktu tatap-layar di semua perangkat, mengontrol diri untuk tidak bermain game atau menonton TV, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, detoks ini adalah bagian dari praktik mindfulness yang mana berarti kesadaran penuh dalam melakukan setiap kegiatan sehingga tidak mudah terdistraksi dengan hal-hal lainnya.

Menarik, bukan? ‘Yuk, kita lakukan Dopamine Detox untuk meningkatkan produktivitas!

 

Referensi :

Dopamine fasting: Misunderstanding science spawns a maladaptive fad – Harvard Health (2020). Available at: https://www.health.harvard.edu/blog/dopamine-fasting-misunderstanding-science-spawns-a-maladaptive-fad-2020022618917 (Accessed: 7 September 2021).

Dopamine detox: How does it work? (2021). Available at: https://www.medicalnewstoday.com/articles/dopamine-detox#dopamine (Accessed: 7 September 2021).

Dopamine, Smartphones & You: A battle for your time – Science in the News (2018). Available at: https://sitn.hms.harvard.edu/flash/2018/dopamine-smartphones-battle-time/ (Accessed: 7 September 2021).

 

Author
devfolkastudio
Categories

Sexual Harassment

“Untuk ukuran perempuan, kamu sudah hebat sih” mungkin terdengar biasa, tapi bisa jadi bentuk pelecehan seksual yang halus. Pelecehan seksual tak selalu fisik — bisa juga lewat kata, tatapan, atau perilaku yang membuat seseorang merasa direndahkan dan tidak nyaman. Kenali bentuk-bentuknya, pahami dampaknya, dan jangan diam ketika mengalaminya. Kamu berhak merasa aman, didengar, dan dihormati.

CIMSA MORE – Dopamine Detox: Trik Otak Memanipulasi Fokus Diri

Hari Braille Sedunia: Himpunan Titik Jendela Dunia