Menjelang perayaan Hari Kasih Sayang (Hari Valentine), tak jarang kita menemukan deretan cokelat yang dihias dan dikemas dengan menarik tertata rapi di rak toko. Banyak orang memperingati momen ini dengan memberikan cokelat kepada pasangan, sahabat, atau orang tua sebagai simbol cinta, kasih sayang, dan kenyamanan. Produk pangan dengan cita rasa manis dan aroma khas yang menggugah selera ini sangat populer dan digemari oleh masyarakat dunia. Di samping itu, tahukah kamu bahwa selain melambangkan cinta, kasih sayang, dan kenyamanan, ternyata cokelat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, lho. Yuk, simak penjelasan mengenai manfaat cokelat di bawah ini!
Apa saja manfaat cokelat bagi kesehatan?
Studi klinis menunjukkan bahwa cokelat mengandung berbagai senyawa yang berperan penting bagi kesehatan tubuh, di antaranya:
- Teobromina
- Teobromina merupakan senyawa yang memiliki efek mirip dengan kafein, tetapi dalam skala yang lebih kecil. Senyawa ini merupakan stimulan ringan dengan efek meningkatkan laju urinasi, merelaksasi otot polos bronkus di paru-paru, serta meningkatkan suasana hati.
- Feniletilamin
- Senyawa ini merangsang sistem saraf untuk merilis hormon endorfin yang memungkinkan aktivasi dopamin di otak. Mekanisme ini terjadi pada pusat kesenangan otak, yang memicu perasaan bahagia atau jatuh cinta.
- Tetrahydro-beta-carboline
- Tetrahydro-beta-carboline merupakan senyawa alkaloid yang berperan penting dalam menghambat penyerapan kembali serotonin dan epinefrin di otak, yaitu hormon yang berperan penting dalam memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik.
- Flavonoid
- Flavonoid merupakan senyawa alami yang umumnya ditemukan pada makanan nabati dan berperan sebagai antiinflamasi, antialergi, dan antikanker.
- Salah satu jenis flavonoid yang terkandung di dalam cokelat adalah epikatekin. Senyawa ini bermanfaat untuk melindungi pembuluh darah, meningkatkan kesehatan jantung, dan mencegah kanker.
- Mineral
- Cokelat mengandung berbagai mineral yang penting bagi tubuh, seperti magnesium untuk menjaga fungsi otot dan saraf, serta tembaga yang berperan dalam metabolisme glukosa, pertumbuhan, dan perkembangan otak.
Apakah semua jenis cokelat baik bagi kesehatan?
Terdapat beberapa jenis cokelat yang sering dikonsumsi masyarakat, seperti dark chocolate, white chocolate, dan milk chocolate. Dari ketiga jenis cokelat ini, konsumsi dark chocolate lebih disarankan karena memiliki kadar lemak dan gula yang rendah sehingga lebih optimal bagi kesehatan.
Dark Chocolate
- Warna lebih pekat dengan rasa yang lebih pahit
- Terbuat dari kakao bubuk (>35%), gula, dan lemak nabati
- Tidak mengandung susu
Milk Chocolate
- Warna cokelat susu dengan rasa yang manis
- Terbuat dari kakao bubuk (20-30%), gula, dan lemak nabati
- Mengandung susu
White Chocolate
- Warna putih kekuningan dengan rasa yang lebih manis
- Terbuat dari lemak kakao, vanili, gula, dan susu bubuk
- Tidak mengandung bubuk kakao
Wah, jadi semakin paham mengenai manfaat cokelat bagi kesehatan, ya!
Namun demikian, kita tetap perlu memperhatikan komposisi cokelat (gula, lemak, dsb) dengan porsi yang tepat untuk menghindari timbulnya penyakit-penyakit tertentu, seperti gangguan pencernaan dan diabetes melitus. Dengan begitu, kita dapat menerima manfaat cokelat bagi kesehatan tubuh secara optimal.
Referensi
Ali, Ather., Doughty, Kim., Katz, David L. (2011). Cocoa and Chocolate in Human Health and Disease. Dapat diakses pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4696435/ [5 Februari 2022]
Sandborn, Dixie. (2015). Chocolate science, history and fun facts – Part 2. Dapat diakses pada: https://www.canr.msu.edu/news/chocolate_science_history_and_fun_facts_part_2 [5 Februari 2022]
Brunning, A. (2016). Periodic graphics: chocolate chemistry. Dapat diakses pada: https://cen.acs.org/articles/94/i11/Periodic-graphics-chocolate-chemistry.html [5 Februari 2022]
Ditpui. (2020). Sejarah Cokelat Dunia. Dapat diakses pada: https://ditpui.ugm.ac.id/sejarah-cokelat-dunia/ [5 Februari 2022]