WNTD
(World No Tobacco Day)
SCOPH CIMSA UKDW
World No Tobacco Day yang diselenggarakan oleh SCOPH CIMSA UKDW pada tanggal 24 Mei hingga 29 Mei 2020 diadakan dengan konsep campaign melalui fitur quiz di media sosial instagram. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia sekaligus sebagai pelaksanaan salah satu CIMSA Program yaitu Non Communicable Diseases. World No Tobacco Day tahun ini mengangkat tema “Don’t let tobacco take your breath away”, yang dipilih dengan harapan dapat memperluas pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda untuk menyadari bahaya dari merokok dan menghentikan penggunakan rokok sejak dini. Event yang diadakan setiap tahun sekali ini bertujuan selain sebagai bentuk peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia juga untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya dan dampak penggunaan rokok agar dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dari penggunaan rokok serta dampaknya terhadap kesehatan khususnya di tengah keadaan pandemi COVID-19 sekarang ini.
Dilansir dari InfoDatin Kemenkes Indonesia, di Indonesia merokok adalah bentuk utama dari penggunaan tembakau. Secara nasional, prevalensi merokok adalah sebesar 29%. Provinsi dengan prevalensi merokok tertinggi di Indonesia adalah Jawa Barat (32,7%). Sedangkan prevalensi merokok terendah adalah Provinsi Papua (21,9%). Terdapat 13 provinsi dari 33 provinsi yang mempunyai prevalensi merokok lebih dari rata-rata nasional. Di Indonesia, sebesar 32,1% siswa pernah menggunakan produk tembakau. Peningkatan prevalensi yang cukup tinggi terjadi pada kelompok remaja laki-laki usia 15-19 tahun atau usia sekolah SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa di Indonesia, sebesar 32,1% siswa pernah menggunakan produk tembakau. Peningkatan prevalensi yang cukup tinggi terjadi pada kelompok remaja laki-laki usia 15-19 tahun atau usia sekolah SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Tingginya prevalensi penggunaan rokok tembakau ini juga disebabkan oleh rendahnya pengenalan terhadap bahaya dan resiko merokok tembakau serta rendahnya kesadaran dan edukasi untuk menjaga kesehatan dari bahaya merokok. Oleh karena itu, diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat membantu menurunkan angka prevalensi penggunaan rokok khususnya di kalangan remaja.
Kegiatan campaign ini dilakukan dalam bentuk follow up campaign secara online selama 5 hari berturut-turut. Meskipun dilaksanakan secara online akibat pandemi namun pelaksanaannya cukup berjalan lancar dan partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam campaign ini. Penyelenggaraan dari campaign ini dilakukan dengan memposting quiz dan pamflet edukasi oleh para member SCOPH angkatan 18 dan 19. Upload quiz ini dilakukan dalam dua tahap yaitu yang pertama para member mengupload 5 pertanyaan dan sebuah pamflet edukasi dilaksanakan selama 2 hari kemudian jeda sehari dan pada hari keempat dan kelima mengupload kembali sebanyak 3 pertanyaan yang diambil dari 3 pertanyaan quiz pertama yang dirasa masyarakat kurang memahami terkait materi tersebut dan diikuti pamflet pembahasan mengenai materi terkait.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini bekerjasama dengan pihak eskternal yaitu bersama dengan EAT (Education Against Tobacco) dalam pemberian materi edukasi dalam pamflet. Pelaksanaan campaign dilakukan secara online sehingga tidak memerlukan penggunaan anggaran yang berarti. Dalam pelaksanaanya, campaign ini berisikan edukasi terkait penggunaan produk tembakau yakni rokok konvensional dan rokok elektrik. Target dari diadakannya campaign ini antara lain untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya merokok sejak dini setelah pemberian edukasi ditandai dengan adanya peningkatan pretest dan posttest sebesar 50% dalam bentuk quiz di media sosial Instagram bagi seluruh pengguna media sosial khususnya Instagram.