WCD
SCORP CIMSA USU
Upaya mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan perlu mendapatkan perhatian. Untuk itu SCORP CIMSA FK USU yang memiliki ranah kerja terhadap vulnerable people melaksanakan kegiatan White Cane Day untuk memperingati Hari Tongkat Putih tanggal 15 Oktober, dimana pada kegiatan ini SCORP CIMSA FK USU bekerjasama dengan PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia) melakukan serangkaian kegiatan yang bukan hanya bermanfaat bagi para tunanetra melainkan juga bermanfaat bagi banyak orang disekitar.
PERTUNI sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan White Cane Day karena pada kegiatan ini mereka tidak hanya merasa dilibatkan namun mereka juga merasa melalui kegiatan ini mereka dapat menyampaikan beberapa aspirasi mereka yang selama ini belum dapat tersampaikan. Pada kegiatan White Cane Day PERTUNI memberikan workshop untuk seluruh peserta White Cane Day baik itu SD Ignatius, SLB-A Karya Murni dan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU, mereka menjelaskan bagaimana melaksanakan kegiatan mereka sehari-hari dengan alat bantu seperti white cane, huruf braille dan alat-alat lainnya, kemudian mereka membuat games yang bejudul Walking in the Dark dimana pada games ini peserta diajak untuk merasakan menjadi tunanetra dalam beberapa menit. Selanjutnya beberapa anggota PERTUNI maju untuk menceritakan apa saja yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana kepedulian orang-orang disekitar mereka. Kami juga mengadakan sesi tanya jawab antara PERTUNI dengan dokter dari SMEC, pada tanya jawab itu banyak dari mereka yang mengeluhkan tentang kurangnya fasilitas kesehatan bagi penyandang tunanetra, banyak juga dari mereka yang menanyakan prognosis dari penyakit yang mereka derita dan mereka menceritakan apa saja harapan dan keinginan mereka terhadap tenaga kesehatan yang ada.
Respon positif juga kami dapatkan dari peserta lain yaitu peserta dari SD Ignatius, melalui kegiatan ini mereka lebih terbuka lagi terhadap keadaan disekitar mereka dimana banyak orang disekitar mereka yang mengalami kebutaan sejak dini yaitu teman-teman mereka dari SLB-A Karya Murni, melalui kegiatan ini mereka juga semakin mengenal satu sama lain. Peserta SD Ignatius dan SLB-A juga merasa sangat senang dengan pemeriksaan mata yang ada karena ternyata sedikit dari mereka yang pernah melakukan pemeriksaan mata sebelumnya. Bukan hanya peserta SD Ignatius dan SLB-A Karya Murni, namun juga guru-guru yang mendampingi mereka lebih terbuka pengetahuannya mengenai kesehatan mata.
Pihak lain yang sangat memberi respon positif adalah SMEC, dimana mereka sangat tertarik untuk kembali bekerjasama dalam kegiatan White Cane Day 2018, mereka menyiapkan tim untuk melakukan pemeriksaan mata dan memberikan seminar dalam kegiatan tersebut.Pemeriksaan mata dilakukan selama 1 jam dengan jumlah yang diperiksa sebanyak kurang lebih 50 orang. Dokter yang diberikan oleh SMEC juga sangat berkompeten sehingga saat sesi tanya jawab antara dokter dan PERTUNI, pihak PERTUNI sangat puas dengan jawaban dan penjelasan yang diberikan oleh dokter, begitu juga dengan seminar dimana mahasiswa FK USU merasa bahwa informasi dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan sangatlah bermanfaat.
Pada hari kedua yaitu hari Minggu, 28 Oktober 2018 kami mengadakan ground campaign dimana pada kegiatan ini PERTUNI merasakan bahwa hak mereka juga ikut kami perjuangkan, dimana sebenarnya selama ini PERTUNI merasa bahwa guiding block yang dibuat untuk mereka masih belum bisa digunakan secara maksimal sehingga dari kegiatan ini kami dapat menyimpulkan bahwa hak tunanetra untuk menggunakan fasilitas umum masih sangat minim dan rentan karena masih banyak yang menghalangi mereka untuk dapat menikmati fasilitas yang disediakan bagi mereka. Selama mengitari guiding block kami mendapakan beberapa orang masih belum mengetahui bahwa guiding block dibuat sebagai fasilitas untuk para tunanetra dan banyak dari mereka yang tersenyum dan memberi simpati saat melihat kami berjalan bersama dengan PERTUNI, banyak juga dari mereka menanyakan mengenai kegiatan White Cane Day dan dari kegiatan ini mereka tau bahwa tanggal 15 Oktober adalah hari tongkat putih
Melalui kegiatan ini kami berhasil meningkatkan kesadaran beberapa masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata dan pentingnya menghargai hak orang lain. Kami berharap melalui kegiatan ini semakin banyak orang yang sadar untuk menjaga kesehatan mata dan juga menghargai hak orang lain terkhusus bagi vulnerable people yang sampai sekarang haknya masih rentan dalam masyarakat.