TRANSMISSION - SCOME CIMSA UNS

TRANSMISSION - SCOME CIMSA UNS

image

TRANSMISSION

SCOME CIMSA UNS

 

Sirkumsisi dan bedah minor merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh dokter umum. Keterampilan klinis dalam menyiapkan pre-operasi lapangan operasi untuk bedah minor, asepsis, antisepsis, anestesi lokal termasuk dalam kemampuan yang harus dicapai dalam Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia (SKDI) tahun 2012 yang memiliki poin 4A, begitu pula dengan keterampilan Sirkumsisi. Belajar sirkumsisi dan bedah minor memang tidak mudah dan membutuhkan waktu dan tenaga untuk mempelajarinya, dari mulai alat sampai hal detail yang tidak boleh dilewatkan. Maka dari itu SCOME CIMSA UNS memfasilitasi mahasiswa kedokteran yang ingin belajar lebih awal dan lebih dalam lagi mengenai sirkumsisi dan bedah minor dalam project nya yang bernama TRANSMISSION (Train Your Minor Surgery and Circumsission Skills). Acara ini juga bekerja sama dengan TBM dari LKMI Surakarta.

TRANSMISSION diselenggarakan selama 2 hari dan terdiri dari 2 rangkaian acara yaitu overview materi bedah minor serta sirkumsisi dan Focus Group Discussion, pada tanggal 14 hingga 15 April 2018. Siapa aja sih pesertanya? TRANSMISSION terbuka umum untuk mahasiswa kedokteran UNS angkatan 2016 maupun 2017 yang mau belajar bersama.

Hari pertama dimulai pukul 09.00 WIB, pertama-tama dibuka dengan sambutan dari PO TRANSMISSION, Adaninggar A. Laras dan LOME CIMSA UNS yang diwakilkan oleh Ulfiana Nafiza Z, juga sambutan dari ketua LKMI, M. Fadhly. Sebelum memasuki agenda berikutnya, para peserta melaksanakan pretest terlebih dahulu untuk mngukur kemampuan awal yang dimiliki. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan sesi tanya jawab mengenai bedah minor yang disampaikan oleh alumni CIMSA UNS, Andre P. Selanjutnya ditutup dengan post test di akhir sesi untuk mengukur pemahaman peserta mengenai materi yang disampaikan.

 

Setelah sesi overview, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok FGD yang masing-masing ditemani oleh satu orang tentor. Di dalam kelompok FGD ini peserta bisa memegang alat juga mencoba praktik menjahit secara langsung dengan minor set.

Hari kedua, diisi materi tentang sirkumsisi oleh alumni CIMSA UNS, Elian Devina. Sama seperti hari sebelumnya, dilakukan pretest dan posttest setelah sesi tanya jawab. Peserta pun juga dapat merasakan sensasi seperti melakukan sirkumsisi langsung karena pada sesi FGD disediakan minor set untuk sirkumsisi serta kepala ayam sebagai media latihan. Mereka terlihat antusias mencoba berlatih langsung menggunakan media kepala ayam. Pada kesempatan ini juga dilakukan penilaian dengan ceklis agar terdapat penyamaan penyampaian materi yang didapatkan peserta, serta mengukur apakah peserta benar-benar telah mengerti tahapan-tahapan dilakukannya sirkumsisi.

Harapannya dengan diadakannya training bedah minor dan sirkumsisi ini, para peserta menjadi lebih terlatih dan menguasai keterampilan tersebut. Sebab tidak ada ilmu yang sia-sia, semoga acara ini bermanfaat bukan hanya untuk sekarang tapi saat menjadi dokter kelak.

Sampai jumpa di acara SCOME UNS berikutnya!

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top