REACH 2.0 - SCORA & SCORP CIMSA UGM

REACH 2.0 - SCORA & SCORP CIMSA UGM

image

REACH 2.0

(Rights of Street Adolescence & Children 2.0)

SCORA & SCORP CIMSA UGM

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Badan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (2019) terdapat 67.000 anak jalanan dan 11.009 anak terlantar. Anak jalanan maupun anak terlantar termasuk kategori manusia yang haknya rentan diambil, Rumah Impian merupakan salah satu NGO di Yogyakarta yang memberdayakan mereka. Pada 22 Februari lalu, SCORA x SCORP CIMSA UGM berkesempatan kolaborasi bersama 20 anak binaan Rumah Impian usia 10-15 tahun dalam acara REACH 2.0.  Project ini dilaksanakan di Grhatama Pustaka.

Supaya pesan yang disampaikan berkesan, REACH 2.0 diadakan dalam bentuk games. Games yang dibuat menyesuaikan dengan perilaku yang kerap didapat anak jalanan. Pertama, banyak anak-anak yang menjadi pekerja seks, melihat data dari ECPAT Indonesia setidaknya 30% pekerka seks di Indonesia adalah anak-anak. Sebagai mahasiswa kedokteran, kami berbagi pengetahuan mengenai kesehatan seksual melalui games Organku, Organmu. Anak-anak menempelkan nama penyakit yang dapat menjangkit pada organ reproduksi yang tepat. Kedua, melalui permainan ular tangga, mereka diuji kepekaan mengenai cyber bullying dan bentuk-bentuknya, seperti hate speech, dan juga media yang digunakan. Apabila menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat mengenai kausa yang disebutkan maka mereka mendapat giliran menggulir dadu.

     

Ketiga, anak jalanan rentan terjebak child trafficking, sepanjang tahun 2005 hingga 2017 sebanyak 1.155 korban trafficking adalah anak-anak (International Organization for Migration). Kami memberikan kausa mengenai hal tersebut. Dalam games ini setiap dari mereka harus memberi respon atau pendapat yang berbeda. Untuk melekatkan esensi dari games ini, salah satu dari kami berperan sebagai orang yang ingin memberikan barang ke anak dengan memaksa.

Sekar, salah satu dream mentor, (sebutan untuk pendamping) turut mengapresiasi acara ini. “Melalui games, pos-posan itu membuat anak-anak lebih mengingat, mislanya yang tentang edukasi seksual, jadi lebih tahu apa itu sex,” katanya. Selain games, beberapa dari kami menjadi LO untuk memfasilitasi diskusi bersama anak-anak mengenai tiga hal tersebut.

Sebelum project ini dilaksanakan, para organizing committees telah mengikuti training supaya dapat lihai menyampaikan di depan anak-anak. Kami bekerja sama dengan UNALA dan Center for Public Mental Health (CPMH) sebagai fasilitator training. Serta, Kak Cua, founder Rumah Impian juga mengisi pre-project training REACH 2.0.

Tak hanya itu, untuk menyebarluaskan kami juga telah melakukan siaran di RRI Pro 2 Yogyakarta bersama mantan Ketua KPAI Yogyakarta serta Ground Campaign pada 28 Februari 2020 di Alun-alun Kidul. Untuk mengabadikan konten, kami juga menyiarkan di Spotify: CIMSA Happy Hour.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top