PAGI
SCOPH CIMSA UIN
Sejak 58 tahun yang lalu, 25 Januari ditetapkan sebagai hari untuk merayakan Hari Gizi Nasional. Riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010) menyatakan bahwa masih tingginya jumlah penduduk yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur. Riskesdas, 2013, menyatakan bahwa 93,5% penduduk usia >10 tahun mengkonsumsi buah dan sayur dibawah anjuran yang seharusnya. Padahal, seperti yang kita ketahui konsumsi buah dan sayur yang cukup memiliki peranan penting sebagai salah satu upaya pemenuhan gizi yang baik, khususnya pada anak.
Untuk itu, Sabtu 24 Maret 2018 kemarin, SCOPH CIMSA UIN baru saja mengadakan aktivitas dengan tema PAGI : Penuhi Asupan Gizi Anak Indonesia. Aktivitas PAGI ini dilakukan dalam rangka memperingati hari gizi nasional yang menjadi salah satu perayaan yang penting di Indonesia khususnya di bidang kesehatan. Acara ini bertempat di SDN 02 Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten yang diikuti oleh 60 siswa.
PAGI, dimulai dengan kegiatan senam pagi bersama seluruh siswa SDN 02 Cirendeu di lapangan selama 30 menit yang dipimpin oleh dua orang siswa. Setelah itu siswa dan siswi memasuki kelas masing - masing yang telah ditentukan dan dimulailah sambutan oleh Project Officer PAGI yaitu Rasya Salma Irawan, sejak awal pembukaan acara, peserta tampak antusias dan menunjukan semangat yang sangat luar biasa, terutama ketika meneriakan jargon acara kali ini yaitu , “Pagi - pagi, penuhi asupan gizi anak indonesia”.
Kemudian dilakukan pre-test untuk menguji pemahaman awal peserta seputar kandungan makanan sehat dan bergizi serta kesadaran akan pentingnya makan sayur. Setelah itu, peserta diberikan materi seputar pentingnya makan makanan yang sehat dan bergizi serta meningkatkan kesadaran akan buruknya kebiasaan jajan sembarangan oleh member SCOPH CIMSA UIN. Siswa dan siswi tampak sangat antusias dan semangat pada sesi tersebut. Hal ini terbukti dari keaktifan mereka menjawab pertanyaan - pertanyaan yang dilontarkan oleh pemateri. Tak lupa setelah pemberian materi, post-test dilakukan untuk melihat perkembangan pengetahuan peserta setelah diberi edukasi. Dari hasil yang didapatkan, terlihat penigkatan signifikan peserta yang telah diedukasi.
Ice breaking, snack time, dan games seputar makanan sehat pun diberikan kepada peserta sebelum memasuki ke mata acara selanjutnya yaitu pengukuran antropometri. Seluruh murid kelas 2 berbaris dengan rapih menunggu datangnya giliran mereka untuk diukur berat dan tinggi badannya oleh member SCOPH CIMSA UIN. Hasil yang didapatkan kemudian dibaca dan diinterpretasikan dengan menggunakan kurva yang dibuat oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC) : 2 to 20 years for boys and girls, untuk melihat adakah siswa atau siswi yang mengalami gizi dibawah standar deviasi. Acara PAGI ditutup oleh kegiatan foto bersama oleh semua peserta, member SCOPH CIMSA UIN, dan guru yang hadir.