OSCE TRAINING - SCOME CIMSA UI

OSCE TRAINING - SCOME CIMSA UI

image

OSCE Training

SCOME CIMSA UI

Objective Structured Clinical Examination (OSCE) adalah suatu metode ujian untuk menguji kompetensi klinik secara terstruktur dan obyektif dalam bentuk putaran station dengan waktu yang telah ditetapkan. Fakultas Kedokteran UI melakukan OSCE di setiap akhir tingkat, sehingga mahasiswa membutuhkan fasilitas atau wadah untuk kembali menyegarkan ingatan dan melatih keterampilannya untuk menghadapi ujian tersebut. Maka dari itu, pada bulan April hingga Mei 2020, SCOME CIMSA UI mengadakan OSCE Training bagi members CIMSA UI tingkat II dan III. OSCE Training merupakan salah satu kegiatan SCOME CIMSA UI yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas mahasiswa kedokteran khususnya members CIMSA UI dalam melaksanakan keterampilan klinik dasar untuk menghadapi OSCE.

Adanya pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengakibatkan mahasiswa sulit untuk bertemu dan melakukan training atau simulasi OSCE secara langsung. Walaupun begitu, mahasiswa harus tetap mempersiapkan dirinya untuk menghadapi OSCE, sehingga training tetap dilaksanakan melalui platform daring. Waktu pelaksanaan training menyesuaikan jadwal peserta dan fasilitator untuk memaksimalkan jumlah peserta yang hadir. Training diberikan oleh fasilitator yang merupakan members CIMSA mulai dari angkatan 2015 s.d. 2017. Training untuk tingkat II dan tingkat III pun dilakukan secara terpisah.

     

Training tingkat II terdiri dari enam topik yang merupakan hasil dari voting members CIMSA UI tingkat II. Enam topik tersebut antara lain pemeriksaan fisik prekordial dan suara jantung, pemeriksaan fisik paru, pemeriksaan fisik ekstremitas atas dan bawah, pemeriksaan fisik abdomen dan urologi, anestesi, injeksi IM/IV, kanulasi vena, serta antropometri dan KPSP. Sedangkan training tingkat III terdiri dari lima topik yang juga merupakan hasil dari voting members CIMSA UI tingkat III. Lima topik tersebut antara lain pemeriksaan fisik jantung, suara jantung, dan interpretasi EKG, basic surgical skills, station obsgyn, pemeriksaan fisik neurologi, dan penulisan resep.

Karena keterbatasan sumber daya dan kontak fisik, metode yang digunakan dalam training OSCE pun beragam, mulai dari mempraktikkan langsung dengan orang percobaan (OP), pembahasan video pemeriksaan fisik yang berkaitan, atau presentasi menggunakan slide power point mengenai topik terkait. Beberapa topik training juga menggunakan kasus sebagai sarana latihan peserta mengenai topik terkait.

Setiap training diawali dan diakhiri dengan doa. Dilanjutkan dengan pemberian materi oleh fasilitator dengan metode masing-masing. Sesi tanya jawab dapat dilakukan di tengah sesi pemberian materi atau setelah pemberian materi selesai. Pada beberapa topik seperti penulisan resep, antropometri, dan KPSP, peserta diberikan kasus untuk berlatih terkait topik tersebut. Para fasilitator juga memberikan tips dan trick untuk menghadapi OSCE kepada para peserta training. Setiap akhir training, para peserta diwajibkan untuk mengisi kuesioner kepuasan.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top