MASSETER
(Mari Bersama Berantas Rokok)
SCOPH CIMSA FK UIN SH
Pada hari Sabtu, tanggal 28 September 2019, SCOPH CIMSA FK UIN SH yang bekerjasama dengan Departemen Kesejahteraan Sosial DEMA FK UIN SH dan PUSKESMAS Pisangan telah melaksanakan intervensi 1 MASSETER (Mari Bersama Berantas Rokok) di RT 02 RW 02 Pisangan, Ciputat. Kegiatan ini dihadiri oleh warga setempat, kepala dan staff PUSKESMAS Pisangan serta Sekretaris Camat Ciputat Timur.
Kegiatan diawali dengan senam kesehatan jantung yang dipimpin oleh panitia dan diikuti oleh warga, senam ini berlangsung meriah karena suasana masih pagi dan pemimpin senam dan warga begitu bersemangat.
Lalu dilanjutkan dengan penyuluhan yang bertemakan “Dampak Negatif rokok terhadap Kesehatan” yang dihadiri oleh warga khususnya perokok aktif yang dibawakan oleh Reyfal Khaidar, S.Ked. antusias dari warga cukup baik terhadap pemaparan materi , selain itu nilai pre – post test juga meningkat.Setelah penyampaian materi, terdapat pula sesi tanya jawab antar warga dan narasumber, beberapa warga sangat penasaran akan bedanya rokok dengan vape, dan akhirnya narasumber menjawab keingintahuan warga dengan baik.
Selanjutnya, di kegiatan kali ini, dilakukan penandatanganan komitmen Kawasan Tanpa Rokok di RT 02 RW 02 Pisangan yang ditandatangani oleh Sekretaris Camat, kepala dan staff PUSKESMAS Pisangan, ketua RT 02, panitia MASSETER serta warga yang hadir. Media yang digunakan berupa banner dengan gambar animasi pohon bercabang dengan daun-daunnya yang dituliskan tanda tangan.
Harapannya melalui komitmen tertulis ini, warga termotivasi untuk menjadikan lingkungannya sebagai wilayah bebas asap rokok.
Selain itu, kami juga mensosialisasikan tujuan dan teknis pengisian logbook Riwayat Merokok serta membagikannya untuk perokok aktif agar dapat menuliskan jumlah konsumsi rokok serta kebiasaan merokok nya didalam atau diluar rumah setiap harinya sehingga logbook tersebut juga merupakan metode follow up panitia MASSETER terhadap perokok aktif setiap bulan untuk dipantau perubahan kebiasaan merokok warga menjadi diluar rumah atau jauh dari orang di lingkungannya serta jumlah konsumsi rokoknya per hari.
Pada pelaksaannya, ada beberapa warga yang tidak ingin mengisi logbook ini, namun dapat diatasi dengan follow up langsung dilakukan oleh panitia melalui chat whatsapp. Pengisian logbook ini sudah atas izin kepada perokok bersangkutan atau dilakukan terlebih dahulu informed consent.
Diakhir kegiatan, dilakukan pula pemeriksaan kesehatan gratis seperti antropometri, tekanan darah, glukosa darah sewaktu, kolesterol serta asam urat khususnya untuk warga yang merokok. Saat pemeriksaan kesehatan berlangsung, panitia cukup kewalahan karena warga yang datang dan ingin melakukan pemeriksaan banyak sekali. Namun dapat diatasi dengan membagi warga ke beberapa stase pemeriksaan kesehatan.
Semoga melalui intervensi 1 ini, warga dapat memahami serta sadar akan bahayanya rokok terhadap kesehatannya sendiri serta orang sekitarnya (perokok pasif). Selain itu, kedapannya warga dapat mengubah kebiasaan merokoknya menjadi diluar rumah atau jauh dari orang sekitarnya dan perlahan dapat sadar untuk mengurangi jumlah konsumsi rokoknya.