LISTEN
(Let’s be Aware of Depression)
SCOPH CIMSA UGM
Menurut UU Kesehatan No. 23/ 1992 dinyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial dimana memungkinkan setiap manusia untuk hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomis. Setiap orang berhak untuk dapat hidup sejahtera lahir dan batin, dan salah satu syarat termanifestasikannya hal tersebut adalah ‘sehat’. Pembangunan kesehatan yang adekuat diperlukan demi terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi- tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya kesehatan, diantaranya adalah Upaya Kesehatan Jiwa dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
Menurut data dari Riskesdas 2018, prevalensi penderita gangguan emosional pada penduduk umur diatas atau sama dengan 15 tahun adalah sebesar 9,8% dimana DIY memiliki angka prevalensi yang cukup tinggi yaitu sebesar 10,1%. Sedangkan untuk prevalensi depresi sendiri pada penduduk umur diatas atau sama dengan 15 tahun di Indonesia adalah sebesar 6,1%, dan provinsi DIY mencetak angka sebesar 5,5%. WHO regional Asia Pasifik (WHO SEARO) memaparkan bahwa jumlah kasus gangguan depresi di Indonesia sebanyak 9.162.886 kasus atau 3,7% dari populasi. Pengetahuan masyarakat mengenai tanda, gejala, dan cara penanganan gangguan mental dan depresi memegang peran penting dalam peningkatan taraf kesehatan jiwa.
Let’s be Aware of Depression (LISTEN) merupakan sebuah acara yang bersifat promotif dengan latar belakang dari data sekunder yang telah dipaparkan di atas, yang menunjukkan bahwa angka penderita gangguan kesehatan mental di Indonesia masih cukup tinggi. Acara ini dilaksanakan di Auditorium gedung Ismangoen FK-KMK UGM pada hari Sabtu tanggal 9 November 2019 dan menargetkan mahasiswa umum yang notabene berada dalam rentang usia rentan terhadap depresi. Pada tanggal 6 dan 7 November 2019 juga telah diadakan ground campaign di sekitar lingkungan kampus UGM.
Rangkaian acara LISTEN diantaranya adalah ground campaign oleh anggota SCOPH CIMSA UGM di sekitar lingkungan kampus, konsultasi gratis, sesi talkshow dan seminar, meditasi, dan screening short movie. Konsultasi gratis dapat terealisasikan dengan bantuan yang besar dari para psikolog Pijar Psikologi. Segmen konsultasi ini berjalan sepanjang acara, bersamaan dengan rangkaian acara yang lain namun di tempat yang berbeda. Sesi seminar dan talkshow dibawakan oleh tiga pembicara dengan masing-masing topik pembicaraan yang berbeda. Topik pertama dibawakan oleh Akbar Halim (Psychosocial Officer UNICEF Indonesia) yang membawakan topik tentang mental health secara umum, Arindah Arimoerti Dano, S.Psi., M.Psi. (Psikolog dari Pijar Psikologi) membawakan topik kedua tentang depresi, dan Maria Goretti Keshia Sawitri, S.Psi (Psikolog dan penyintas depresi dari Pijar Psikologi) yang berbagi mengenai pengalamannya sebagai penyintas depresi. Setelah sesi seminar dan talkshow selesai, acara dilanjutkan dengan sesi meditasi dan refleksi diri yang dibawakan oleh Pak Eko Widiyanto yang merupakan instruktur tersertifikasi dari Indonesian Board of Hypnotherapy. LISTEN ditutup dengan sesi screening short movie dari Menjadi Manusia.
Let’s be Aware of Depression (LISTEN) diharapkan dapat memberikan dampak nyata kepada peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Dengan begitu, prevensi dan penanganan dapat dilakukan dengan lebih baik yang tentu juga akan berpengaruh pada penurunan jumlah orang yang menderita gangguan kesehatan mental.