INSIGHT
(Interprofessional Collaboration in Preserving Mental Health)
SCOME CIMSA FK UNS
Banyak orang berpikir bahwa orang yang sehat adalah orang yang jarang sakit secara fisik. Namun, perlu kita ketahui bahwa sehat dapat dilihat dari dua aspek yaitu fisik dan mental. Seperti yang dikatakan oleh pepatah latin “Mens Sana In Corpore Sano” yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kesehatan mental merupakan kondisi seseorang yang berkaitan dengan penyesuaian diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan kontrol diri yang penuh. Jika seseorang terganggu kesehatan mentalnya, maka dia akan mengalami gangguan emosi, suasana hati, serta kemampuan berpikir yang menyebabkan tindakan yang buruk. Kesehatan mental juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, sehingga kesadaran tentang kesehatan mental terutama pada remaja perlu ditingkatkan.
Remaja, terutama remaja awal dan pertengahan (12-18 tahun) cenderung memiliki ketidakstabilan mental dikarenakan mereka masih dalam proses transisi untuk mencari jati dirinya. Remaja terutama yang bersekolah juga rawan dalam terpapar stress akibat tekanan dari lingkungan sekolah ataupun keluarga. Oleh karena itu, dalam meningkatkan kualitas kesehatan mental remaja perlu dilakukan suatu intervensi berbasis kolaborasi antar tenaga kesehatan.
Untuk mendukung CIMSA PROGRAM tentang Non-Communicable Disease (Mental Health) dan Human Resource for Health (Health Collaboration), SCOME CIMSA FK UNS berkolaborasi dengan HIMAPSI FK UNS mengadakan INSIGHT (Interprofessional Collaboration in Preserving Mental Health) yang merupakan sebuah rangkaian aktivitas untuk memperingati Hari Kolaborasi Kesehatan Nasional pada tanggal 12 Oktober. Aktivitas ini mengangkat tema kesehatan mental yang termasuk ranah mahasiswa psikologi dan juga kedokteran.
Aktivitas ini diawali dengan training untuk member SCOME dan anggota HIMAPSI tentang IPE dan IPC oleh bu Fadjri Kirana dan dr. Dian Nugraha pada tanggal 16 September 2019. Dalam training dipaparkan bagaimana caranya untuk melakukan IPC serta dilakukan juga diskusi grup berkenaan tentang pengalaman IPC dari beberapa peserta training secara acak. Setelah mengetahui tentang cara melakukan IPC yang baik, intervensi IPC dilakukan. Intervensi dilakukan di SMAN 1 Surakarta pada tanggal 25 September 2019 dan diawali dengan seminar tentang kesehatan mental secara umum oleh bu Afia. Di puncak acara, yaitu intervensi, HIMAPSI dan SCOME membagi siswa untuk masuk ke kelas-kelas, dan melakukan penyuluhan interaktif tentang kesehatan mental dari sudut pandang kedokteran dan psikologi. Dalam penyuluhan juga diberitahukan website dan nomor yang bisa siswa hubungi apabila mereka membutuhkan konsultasi tentang masalah yang mereka alami, sehingga kesehatan mental mereka tetap terjaga.
Setelah mendapat intervensi, siswa diharapkan memiliki sudut pandang baru tentang kesehatan mental, menyadari urgensi dari kesehatan mental, serta peduli terhadap kesehatan mental diri sendiri. Sedangkan anggota HIMAPSI dan member SCOME menjadi semakin tahu tentang cara IPC yang baik sehingga nantinya dapat bersinergi dalam mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan mental.