INDONESIAN DISEASE TODAY - SCOPH CIMSA

INDONESIAN DISEASE TODAY - SCOPH CIMSA

image

INDONESIAN DISEASE TODAY

SCOPH CIMSA INDONESIA

 

Kesehatan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan. Seperti kata pepatah, “mensana in corpore sano”, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Maka dari itu, pemerintah akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga tingkat kesehatan Indonesia. Kewajiban kita pun, terutama sebagai mahasiswa kedokteran, mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan di Indonesia.

 Pada tahun 2014, WHO mengeluarkan data prevalensi penyakit tidak menular yang ada di Indonesia. Dari data tersebut, diketahui bahwa prevalensi dan insidensi yang paling tinggi adalah penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) yaitu mencapai 37%. Di Indonesia sendiri, salah satu penyakit kardiovaskular yang prevalensinya paling tinggi adalah hipertensi yaitu 26%. Maka dari itu Indonesian Disease Today 2018 dilaksanakan untuk mendukung terwujudkan SDG’S nomor 3, Good Health and Well Being, untuk mencegah bertambahnya prevalensi penyakit kardiovaskular.

Indonesian Disease Today (IDT) 2018 kali ini dilaksanakan oleh CIMSA FK UNPAD dengan mengangkat topik penyakit kardiovaskular, yang bertemakan Raising Awareness about Cardiovascular Disease to Establish a Better Life, dengan tagline Beat Our Heart Like Never Before. Sesuai dengan temanya, IDT 2018 akan membahas mengenai penyakit-penyakit kardiovaskular selama tiga hari mulai dari 2-4 Maret 2018. Mulai dari seperti apa gejalanya, cara mendiagnosisnya, hingga penyembuhannya. Tidak lupa hal yang tidak kalah penting, yaitu cara pencegahannya. Berisi berbagai mata acara yang menarik, peserta disambut dengan acara Welcoming Party yang diadakan di Bale Sawala Universitas Padjajaran, Peserta menikmati berbagai penampilan menarik yang telah disediakan panitia acara bersama delegasi lain. Peserta diberikan dua judul lecture yaitu “How to Assessing Risk of Cardiovascular Disease and How to Prevent  It” yang di berikan oleh dr. Badai Bhatara Tiksnadi, Sp. JP(K), FIHA dan “Global Burden of CardioVascular Disease yang disampaikan oleh dr. Miftah Pramudyo, Sp. JP, FIHA. Sehingga, peserta akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru yang sangat menarik dan berguna.

Yang berbeda dari IDT 2018 dengan acara-acara National Meeting lain, disini peserta tinggal bersama warga Desa Cipacing, Jatinangor yang merupakan daerah dengan resiko penyakit kardiovaskular yang cukup tinggi. Peserta dapat berinteraksi dan mengamati secara langsung pola hidup warga serta dapat berlatih bagaimana cara berinteraksi yang baik dengan warga. Yang mana hal tersebut sangat berguna untuk mempersiapkan diri menjadi dokter yang baik kelak. Ada lagi yang menarik di IDT 2018 ini. Peserta mengunjungi Cardiac Center RSHS Bandung, untuk mempelajari lebih dalam dan mencoba secara langsung alat-alat diagnosis dan penyembuhan yang digunakan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular. Kemudian juga ada pemberian training yang di isi oleh National Public Health Committee (NPC). Tidak hanya itu. Peserta juga akan mengaplikasikan apa saja yang sudah dipelajari dan mengabdi kepada masyarakat melalui balai pengobatan yang dilakukan langsung oleh peserta.

IDT 2018 di tutup dengan menerbangkan lampion dengan harapan agar kesehatan di Indonesia dapat terkendali dan acara ini dapat bermanfaat untuk warga setempat Acara-acara yang diadakan oleh IDT 2018, bersifat informatif namun menarik. Sehingga peserta dapat belajar sekaligus bersenang-senang dalam waktu yang bersamaan. Menambah banyak teman baru tentu sudah pasti akan didapat dengan mudah.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top