HERO
(Health as Human Rights)
SCORP CIMSA FK YARSI
Human Rights atau yang sering kita sebut sebagai Hak Asasi Manusia adalah sebuah hak yang sudah ada atau melekat kepada manusia sejak dia dilahirkan ke muka bumi ini, hak ini bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun itu. Hak asasi manusia adalah hak-hak yang sangat mendasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia dimanapun dia berada, jika seseorang tidak terpenuhi hak asasinya, maka kurang lah harkat dan martabatnya sebagai manusia yang merdeka dan normal.
Dalam sebuah pembukaan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia atau Universal Declaration of Human Right dipaparkan jelas bahwa: "Pengakuan tas keseluruhan harkat dan martabat alami manusia dan hak-hak yang sama dan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain dari semua aggota keluarga, kemanusiaan adalah dasar kemerdekaan daan keadilan di dunia". Dalam pembukaan tersebut bahwa HAM adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat krusial yang harus di hormati dan dipenuhi oleh semuanya. Semua orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan yang adil terhadap hukum dan mendapatkan kepastian hukum dan perlakuan yang sama di hadapan hukum, dua kasus tertinggi (hampir setengah dari kasus yang dilaporkan) adalah hak untuk mendapatkan keadilan dan hak atas kesejahteraan yang bertentangan dengan konstitusi. Tahun 2016, salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling menonjol diantara kasus-kasus yang lain adalah perlindungan hak terhadap kelompok rentan, khususnya diskriminasi terhadap penyandang cacat atau disabilitas dalam layanan transportasi umum. Masalah ini diharapkan lebih diperhatikan terkait dengan Rencana Strategis Komnas HAM 2015 – 2019 dimana hak-hak kelompok marginal dan minoritas akan ditindak lanjuti.
Status perempuan yang inferior tertanam dalam sejarah, budaya, dan tradisi. Berabadabad, lembaga-lembaga nasional dan keagamaan telah diminta untuk membenarkan pelanggaran hak-hak perempuan atas kesetaraan dan kenikmatan hak asasi manusia yang fundamental. Sekarang, perempuan menjadi subjek diskriminasi di semua tahap kehidupan termasuk dalam pendapatan, pendidikan, kesehatan dan partisipasi dalam masyarakat, dan mereka sangat rentan terhadap pelanggaran spesifik seperti kekerasan berbasis gender, perdagangan, dan diskriminasi gender. Berbagai badan internasional telah dibentuk dengan tujuan memberantas kebijakan, tindakan, dan norma yang melanggengkan diskriminasi terhadap perempuan dan melanggar hak asasi perempuan.
Untuk memperingati Human Rights Day, SCORP CIMSA FK YARSI mengadakan acara Health As Human Rights (HERO) yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Desember 2019 di Panti Sosial Pelindungan Bhakti Kasih Cempaka Putih pada pukul 09.00 sampai dengan 12.00 yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hak kesehatan sebagai hak dasar manusia melalui posttest dengan presentase 20%, meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai JKN-KIS melalui post test dengan presentase 20%. Acara ini meliputi, pemberian materi mengenai JKN-KIS dan Menejemen Trauma, adanya post test dan Pretest, games-games yang diikuti oleh ibu-ibu peserta Panti Sosial sebanyak 100 orang.
Acara yang kami laksanakan ini, mendapatkan appreciation yang sangat hangat dan baik dari ibu-ibu peserta yang hadir serta semangat tinggi dalam mengikuti acara ini, karena dengan adanya acara ini, pengetahuan Hak Asasi Manusia mereka menjadi sangat luas seperti mengenai JKN-KIS yang disampaikan oleh Firyal Almira Devina dan Afifah Nadya Perdani (member SCORP CIMSA FK YARSI) dan menejemen trauma yang disampaikan oleh Chandradewi Kusristanti, M.Psi., dari Bagian Pisikologi Universitas YARSI. Setelah pemateri selesai dengan materi mereka, kami mengadakan post-test untuk mengukur pengetahuan peserta dan mini games yang diikuti oleh ibu-ibu peserta, Setelah rangkaian acara selesai, acara diakhiri dengan pemberian plakat ke Ibu Panti Sosial Pelindungan Bhakti Kasih Cempaka Putih oleh LORP CIMSA FK YARSI serta foto bersama. Acara ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dari panitia dan anggota CIMSA FK YARSI lainnya, meskipun ada beberapa kendala seperti sebagian panitia telat hadir dikarnakan adanya jadwal ujian di hari tersebut, dan terlambatnya kedatangan souvenir acara, namun semuanya dapat berjalan dengan lancar. Kami berharap acara ini dapat meningkatkan pengetahuan akan pentingnya hak asasi manusia.