HEALTH CLASS
CIMSA FK YARSI
Pada akhir bulan Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga saat ini berjumlah ribuan kasus. Menurut data awal, epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel yang diambil dari pasien diteliti yang kemudian menunjukkan hasil adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada bulan Februari 2020, World Health Organization memberi nama virus baru tersebut Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Coronaviruses (CoV) adalah virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Coronavirus disease (COVID-19) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan. Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan dan memiliki kemampuan menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai vektor untuk penyakit menular tertentu.
Semua orang secara umum rentan terinfeksi. Pneumonia Coronavirus jenis baru dapat terjadi pada pasien immunocompromis dan populasi normal, bergantung pada paparan jumlah virus. Jika kita terpapar virus dalam jumlah besar dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit walaupun sistem imun tubuh kita sedang berfungsi normal. Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti orang tua, wanita hamil, dan kondisi lainnya dapat lebih mudah terinfeksi.
Gejala yang dapat ditemukan pada penderita Coronavirus Disease 2019 yaitu: demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit bernapas atau sesak. Tapi perlu diketahui bahwa demam tidak selalu didapatkan pada beberapa keadaan, terutama pada usia geriatri atau pada mereka dengan imunokompromis. Gejala tambahan lainnya yaitu nyeri kepala, nyeri otot, lemas, diare dan batuk darah. Pada beberapa kondisi dapat terjadi tanda dan gejala infeksi saluran napas akut berat (Severe Acute Respiratory Infection-SARI).
Pada tanggal 7 Maret 2020, CIMSA FK YARSI mengadakan acara Health Class (Spreading Awareness of Coronavirus) di International Humanity Foundation (IHF). Acara ini dimulai pada pukul 13.00 sampai pukul 16.00 dengan tujuan agar masyrakat lebih mengetahui tentang pengertian, penularan dan pencegahan Coronavirus. Kami mengajarkan bagaimana etika bersin yang baik dan meminta masyarakat ikut mempraktikan bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Acara ini meliputi presentasi, pre-test, post-test, dan mini games.
Keberhasilan acara ini tidak terlepas dari kerja keras panitia dan teman-teman anggota CIMSA FK YARSI. Acara yang kami laksanakan berjalan dengan baik hingga akhir penutupan dan mendapat respon positif dari masyarakat. Kami harap dengan diadakannya acara ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan bahaya Coronavirus. Semoga masyarakat menjadi sadar untuk lebih menjaga kesehatan agar dapat membantu mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019.