Hari Dokter Nasional
SCOME CIMSA UGM
Hampir tujuh dekade setelah peresmian pertama Ikatan Dokter Indonesia pada tanggal 24 Oktober 1950, tidak membuat kita lupa akan makna Hari Dokter Nasional. Sebelum resmi menyandang nama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950, cikal bakal Ikatan Dokter Indonesia telah beberapa kali berganti nama. Dimulai dari 1911 dengan nama Vereniging van Indische Artsen, lalu berubah menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VIG), dan berlanjut pada masa pemerintahan Jepang, diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai. Dengan Dr. Sarwono Prawirohardjo sebagai Ketua Umum, Ikatan Dokter Indonesia melanjutkan tugas sebagai wadah perjuangan dan pengabdian dokter di seluruh Indonesia.
Dalam peringatan ke-69 Hari Dokter Nasional tahun ini, CIMSA UGM bersama HMPD FK-KMK UGM menyelenggarakan rangkaian acara yang dimulai pada 24 Oktober 2019 dengan pembagian bunga beserta ucapan terima kasih kepada dokter-dokter di lingkungan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Dilaksanakan di hari yang sama, sharing bersama dr. Renny Anggia Julianti, Sp. OG dari Médecins Sans Frontières (MSF) menjadi kegiatan berikutnya dalam rangkaian acara ini. Menjadi bagian dari MSF, organisasi kemanusiaan independen, dr. Renny adalah salah satu dokter yang ditempatkan di Irak. Karena keterbatasan dokter spesialis, tugas beliau disana adalah untuk mengajarkan dokter umum yang dilatih menjadi dokter spesialis agar nantinya dapat menangani pasien secara mandiri dan berkelanjutan. Perjalanan ke timur tengah tentunya merupakan pengalaman yang sangat berkesan dalam hidup dr. Renny karena perjalanan ini bukan hanya tentang bertandang ke negeri tetangga, namun juga makna kemanusiaan yang ada di dalamnya.
Tidak berhenti sampai disini, pada tanggal 15 November 2019, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis untuk staf dan karyawan FK-KMK UGM yang dilangsungkan di Atrium Gedung Radiopoetro FK-KMK UGM mulai dari pukul 09.00 hingga pukul 15.00 WIB. Kegiatan ini ditujukan sebagai bentuk penghargaan dan terima kasih kepada staf dan karyawan FK-KMK UGM, yang mungkin tanpa kerja keras dan pengabdian mereka, kegiatan belajar mengajar di FK-KMK UGM tidak akan terlaksana dengan baik. Pemeriksaan kesehatan ini juga diadakan bersamaan dengan pameran foto yang mengangkat tema aksi-aksi kemanusiaan medis MSF di berbagai belahan dunia. Mulai dari membantu mendirikan kamp pengungsi internal di Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Selatan yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami hingga penanganan wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC).
Rangkaian kegiatan Hari Dokter Nasional ini tentu saja bukan hanya tentang tanggal dan peringatan semata, namun juga tentang makna yang menyertainya. Penghargaan dan terima kasih ditujukan bukan hanya kepada para dokter di Indonesia, namun juga segenap tangan-tangan ketulusan yang membantu dokter-dokter di Indonesia untuk belajar.
