HAUS - SCORP CIMSA FK UIN SH

HAUS - SCORP CIMSA FK UIN SH

image

HAUS

(Helping a Child with Autism)

SCORP CIMSA FK UIN SH Jakarta

Pada hari Minggu, 22 September 2019, SCORP CIMSA FK UIN SH mengadakan suatu  kegiatan yaitu Helping a Child with Autism (HAUS). Tujuan diselenggarakannya acara yakni untuk meningkatkan pengetahuan, memberi dukungan, serta semangat  bagi  orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus  untuk tidak patah semangat dan terus mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anaknya. Selain itu, haus juga merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan ranah kerja SCORP yaitu vulnerable people, jadi selain bermanfaat bagi masyarakat, HAUS juga bermanfaat untuk meningkatkan wawasan bagi member SCORP. Acara tersebut diselenggarakan di UPD (Unit Pelayanan Disabilitas) Yayasan Sayap Ibu Kota Tangerang Selatan.

     

Member SCORP sekaligus panitia project HAUS tiba di UPD pada pukul 8 pagi disambut oleh pak adi selaku ketua UPD, kami disambut hangat oleh beliau karena menurut beliau acara ini sangat bermanfaat bagi orang tua yang memilki anak autis. Panitia kemudia langsung mempersiapkan segala peralatan seperti LCD, proyektor, dan laptop. Setelah dipastikan siap, panitia membagikan absensi kegiatan serta melakukan assessment primer kepada para orang tua. Ketika dilakukannya assessment primer, banyak orang tua yang malah senang karena merasa didengar ceritanya, bahkan ada yang sampai meneteskan air mata ketika bercerita mengenai pengalamannya memiliki anak autis.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC lalu pre-test yang terdiri dari 10 soal. Selanjutnya pembukaan oleh ketua pelaksana, dan dilanjutkan pemaparan materi tentang pola asuh orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus oleh dr. Isa Multazam Noor, MSc, Sp.KJ (K), dokter Isa memaparkan materi selama kurang lebih 1 jam, beliau menyampaikan bahwa pola asuh orang tualah yang akan menentukan kepribadian anaknya. setelah itu dilaksanakan tanya jawab bagi orang tua. Di sesi ini banyak sekali orang tua yang mengacungkan tangan untuk bertanya kepada dokter Isa. Pertanyaannya seputar cara mengendalikan anak yang sering tantrum, setelah selesai maka dilanjutkan post-test.

Lalu dilanjutkan oleh pemateri kedua dari perwakilan MPATI yaitu pak Wardi Supardi, S.Pd yang memaparkan materi tentang tantrum pada anak autis, pada kegiatan ini orang tua antusias menyimak video bahkan ada dari salah satu orang tua anak autis yang merekam, video tersebut menunjukkan bagaimana sikap orang tua ketika anaknya sedang tantrum dan  bagaimana terapis membuat anak yang sedang tantrum menjadi diam dan menuruti perkataan sang terapis. Lalu, Pak Wardi menjelaskan bagaimana anak autis sebenarnya bisa berkembang dan potensi yang dimiliki oleh anak autis.

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan talkshow dan tanya jawab singkat. Ada salah satu orang tua yang menanyakan dimana saja sekolah yang bisa dikenyam oleh anak autis dari keluarga kurang mampu, dan mengusulkan Pak Wardi untuk membuat sekolah bagi orang tua dari kalangan tidak mampu. Kemudian, acara ditutup oleh MC dan penyerahan sertifikat kepada pemateri. Lalu dilanjutkan dengan dokumentasi dan assessment post intervensi.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top