GULALI
(Gerakan penanggULangan diAbetes meLItus)
SCOPH CIMSA UNAIR
Dalam rangka memperingati World Diabetes Day (WDD) yang diperingati setiap tanggal 14 November, SCOPH CIMSA Universitas Airlangga mengadakan community development yang tujuannya sebagai usaha preventif terhadap penyakit diabetes melitus mengacu pada tema WDD tahun 2018, yaitu The Family and Diabetes. Aktivitas yang bernama GULALI ini merupakan singkatan dari Gerakan Penanggulangan Diabetes Melitus, memiliki target ibu – ibu PKK yang merupakan “kunci” bagi suatu keluarga untuk memulai gaya hidup yang sehat. Aktivitas ini terbagi menjadi 3 main event, yang diadakan pada bulan November – Desember 2018 di RW 7 Pacar Kembang Surabaya.
Pada main event pertama (25/11), dilakukan bonding dan perkenalan antara para kader dengan member serta newbie SCOPH CIMSA UNAIR. Kegiatan diawali dengan senam sehat, kemudian bermain games bersama, serta perkenalan akan CIMSA dan SCOPH serta ranah kerja didalamnya kepada para kader. Selain itu, pada main event ini juga dilakukan Pilot study Multi Center Research (PMC) bersama dengan SCORE dan RSD Team CIMSA UNAIR yang tujuannya adalah survey untuk mengetahui tingkat pengetahuan di lingkungan tersebut mengenai diabetes melitus, dan hasilnya akan diinterpretasikan oleh CIMSA Nasional dengan hasil PMC yang dilakukan oleh beberapa lokal CIMSA lainnya.
Pada main event kedua (01/12), diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama, para kader diajak untuk berdiskusi mengenai penyakit diabetes melitus dan penyakit – penyakit yang sering terjadi dilingkungan tersebut, bagaimana pencegahan dan penanggulangannya. Kemudian, pada main event ini juga diberikan materi oleh dr. Jongky Hendro, Sp.PD-KEMD selaku perwakilan dari Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) cabang Surabaya mengenai penyakit diabetes melitus, mulai dari penyebab, pencegahan, penanggulangan, hingga pengobatannya sehingga pemahaman yang kurang benar dari masyarakat mengenai diabetes dapat dibenarkan dengan materi yang diberikan.
Pada main event terakhir (09/12), dilakukan skrining faktor resiko masyarakat di lingkungan RW 7 Pacar Kembang terkena penyakit diabetes melitus menggunakan skor Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Dilakukan beberapa pemeriksaan, antara lain Body Mass Index (BMI), tekanan darah, dan gula darah. Selain itu, masyarakat juga dapat langsung melakukan konsultasi secara gratis dengan para dokter yang berasal dari PERSADIA Surabaya. Antusias dari masyarakat sekitar sangat baik, dapat terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengikuti kegiatan ini, lebih dari 100 orang mengikuti skrining ini.
Kedepannya akan dilakukan follow up terhadap para kader, dengan harapan materi yang telah diberikan sebelumnya dapat dipahami dengan baik dan dapat benar – benar diterapkan pada lingkungan sekitarnya. Dimulai dari gaya hidup yang sehat didalam keluarga, dengan makan – makanan yang sehat, olahraga dan istirahat yang cukup, serta mengubah kebiasaan yang kurang baik sebelumnya. Dengan begitu kedepannya akan berkurang angka resiko masyarakat yang ada di lingkungan tersebut terkena penyakit diabetes melitus.