GO GREEN
CIMSA UIN
Hasil kajian Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA) pada Climate Change Vulnerability Mapping for Southeast Asia tahun 2009 menyebutkan bahwa dari 530 kota di 7 negara, Indonesia merupakan negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dibandingkan 6 negara lainnya yaitu Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia dan Filipina.
Berdasarkan peta penyebaran lokasi rawan banjir yang dikeluarkan Pemprov Banten, didapatkan bahwa Ciputat merupakan salah satu kecamatan yang rawan akan banjir. Kemudian telah dilakukan pengambilan data primer pada desa binaan CIMSA UIN, yaitu RW 03 Ciputat. Didapatkan adanya permasalahan genangan air dan penanganan sampah yang masih kurang baik.
Berdasarkan kedua masalah di atas, dibuat suatu aktivitas yang dinamakan GO GREEN. GO GREEN adalah tindakan atau perbuatan yang ditujukan untuk menyelamatkan bumi dari segala kerusakan akibat ulah manusia, dimana cara penyelamatannya dilakukan dengan program yang lebih menitikberatkan pada penghijauan lingkungan. Terdapat empat konsep GO GREEN yang biasa disebut dengan 4R, yaitu reduce, reuse, recycle, dan replace.
Pada kegiatan Go Green ini, kami mengambil poin reduce dan recycle yaitu dengan pembuatan lubang biopori untuk mengurangi risiko banjir serta mendaur ulang sampah agar dapat dipergunakan kembali juga sebagai penanganan dari permasalahan sampah itu sendiri. Aktivitas ini dilaksanakan pada Sabtu, 27 Januari 2018 di desa binaan CIMSA UIN yaitu di Gang Nurul Huda III, RW 03, Ciputat, Tangerang Selatan. Terdapat 2 mata acara pada aktivitas ini, yaitu pembuatan lubang biopori dan pembuatan kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik.
Pada mata acara pembuatan lubang biopori, sasarannya adalah bapak-bapak warga RW 03. Acara diawali dengan melakukan edukasi/pencerdasan pada bapak-bapak RW 03 mengenai pentingnya pembuatan lubang biopori dan bagaimana cara membuatnya. Kemudian, warga turut melakukan pembuatan lubang bipori secara mandiri. Member CIMSA pun turut aktif membantu warga dalam pembuatan lubang biopori ini.
Di sisi lain, juga dilakukan mata acara pembuatan kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik. Pada aktivitas sebelumnya yaitu AKAD CIMSA UIN, telah dilakukan pencerdasan mengenai faktor resiko diare yang menjadi permasalahan di desa binaan CIMSA UIN. Termasuk juga terdapat materi mengenai sampah organik dan anorganik serta pemanfaatan dari masing-masingnya.
Pada 1 minggu sebelum dilaksanakannya aktivitas GO GREEN, warga sudah diingatkan kembali untuk mengumpulkan sampah anorganik yang telah dipisahkan sebelumnya. Sehingga pada saat aktivitas GO GREEN dilaksanakan, para warga membawa bahan sampah dari rumah masing-masing.
CIMSA UIN bekerja sama dengan LUMINTU, yang merupakan komunitas pengrajin sampah anorganik. Komunitas ini turut membantu CIMSA UIN dalam mengajarkan warga RW 03 dalam membuat kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik. Kerajinan tangan yang dibuat adalah robot, tas, gantungan kunci, pin, hiasan kulkas, dan masih banyak lagi.
Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti aktivitas GO GREEN ini. Terlebih pihak LUMINTU juga mengajarkan bagaimana cara memasarkan hasil kerajinan tangan yang telah dibuat. Para warga pun tertarik dan menginginkan pembelajaran lebih lanjut dalam hal pemanfaatan sampah ini.