GLADIATOR - SCORP CIMSA FK YARSI

GLADIATOR - SCORP CIMSA FK YARSI

image

GLADIATOR

(Gerakan Pengendalian Lingkungan Berbasis Vector yaitu Leptospirosis dan Demam Berdarah)

SCORP CIMSA FK YARSI

Pada tanggal 14 dan 21 September 2019, SCORP CIMSA FK YARSI telah melaksanakan aktivitas Gerakan Pengendalian Lingkungan Berbasis Vector yaitu Leptospirosis dan Demam Berdarah (GLADIATOR) di Kampung Kesepatan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. GLADIATOR merupakan serangkaian acara berupa penyuluhan yang mengundang pembicara yang berasal dari Universitas Yarsi dan Dinas Kesehatan untuk menerangkan pengendalian lingkungan dan pemahaman tentang penyakit berbasis vektor yang kemudian diikuti dengan pembagian kelambu. Diharapkan melalui acara ini masyarakat di Kampung Kesepatan, Jakarta Utara dapat memahami pentingnya kondisi lingkungan yang baik untuk menghindari penyakit berbasis vektor. Tujuan dari Aktivitas ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan yang sehat, membantu masyarakat untuk memahami tentang pengendalian lingkungan dan pencegahan terhadap penyakit berbasis vektor khususnya Leptospirosis dan DBD  di Kampung Kesepatan, Rorotan, Jakarta Utara.

     

Kondisi lingkungan yang tidak sehat karena banyaknya sampah yang menumpuk juga memiliki kondisi geografis yang didominasi oleh sungai dan dekat laut. Beberapa warga daerah tersebut mengatakan bahwa ketika musim hujan tiba Kampung Kesepatan selalu banjir sehingga banyak tikus dan nyamuk.  Hal ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti DBD (demam berdarah), disentri, leptospirosis, dan penyakit lainnya yang dapat merugikan masyarakat sekitar. Penyakit berbasis vektor merupakan penyakit yang dapat ditransmisikan melalui hewan dan dapat menginfeksi manusia, salah satunya adalah penyakit Leptospirosis dan DBD. Kampung Kesepatan ini terbilang cukup rawan terjangkit DBD bukan hanya karena lingkungannya, namun juga di karenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bahaya demam Berdarah itu sendiri, kondisi geografis yang berada di pinggir kali, hawa di di Jakarta utara konsisten panas sehingga  masyarakat jarang menggunakan kelambu. Di tambah lagi belum adanya program pemerintah yang mencapai kampung tersebut, bahkan kampung tersebut tidak juga memiliki kader jumantik. Selain itu penyakit yang sering muncul di kawasan ini, terutama saat setelah banjir adalah Leptospirosis, bakteri Leptospira yang berkembang biak dalam tubuh hewan khususnya hewan pengerat seperti tikus atau tupai. Penularan terjadi melalui air kencing hewan yang berpenyakit mencemari makanan atau minuman kemudian dikonsumsi manusia.

Hari pertama dilaksanakannya aktivitas GLADIATOR pada tanggal 14 September 2019, OC melakukan persiapan dan pemberangkatan ke tempat. Setelah tiba ditempat kami menyiapkan untuk acara dan ibu kader di daerah tersebut memberikan pengumuman agar warga sekitar datang untuk melakukan registrasi. Saat berlangsung-nya registrasi MC membawakan suasana agar perserta tidak bosan. Lalu dilanjutkan dengan sambutan dari ketua acara dan Local Coordinator CIMSA FK YARSI. Hari pertama ini kami mengundang pembicara yaitu Ibu Dian (Dian Widiyanti, S.Si., M.Si., Ph.d) salah satu dosen di Universitas Yarsi. Setelah itu Ibu Dian melakukan pre-test, dimana OC membantu masyarakat sebagian besarnya adalah lansia yang terbatasnya pengetahuan mereka tentang cara membaca dan menulis, masyarakat sangat antusias untuk mengerjakan pre-test dan tidak malu-malu untuk meminta bantuan kami untuk mengisinya. Disini Ibu dian membawakan materi mengenai Leptospirosis dan terakhir dilanjutkan dengan post-test. Setelah pemberian materi selesai kami melakukan games dengan masyarakat dan dilanjutkan dengan pemberian hadiah dan doorprize. Setelah acara berakhir kami berfoto bersama dengan masyarakat.

Hari Kedua dilaksanakannya Aktivitas GLADIATOR pada tanggal 22 September 2019, kami melakukan persiapan yang sama seperti sebelumnya, yang berbeda hari ini terdapat majalah dinding mengenai Leptospirosis dan DBD yang telah dibuat bersama. Acara dimulai dengan sambutan ketua acara dan Local Coordinator CIMSA FK YARSI, lalu dilanjutkan dengan pemberian materi dari Dinas Kesehatan (Wahyudi, SKM) mengenai perilaku kehidupan dan lingkungan sehat dan pemberian materi mengenai DBD dari Ikatan Kesehatan Masyarakat Universitas Yarsi yaitu Bu Kholis (Dr. Kholis Ernawati, S.Si., M.Kes) yang sebelum dan sesudah nya akan dilakukan pre-test dan post-test. Setelah Pemberian materi selesai dilakukan penutup, foto bersama dan penyerahan kelambu kepada masyarakat yang datang, sisanya kita melakukan pembagian kelambu ke masyarakat dengan cara berkeliling kampung dari rumah ke rumah. Indikator keberhasilan dari pembagian kelambu ini tercapai 100% yaitu dari 150 pcs kelambu untuk 150 masyarakat Kampung Kesepatan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Aktivitas ini bekerjasama dengan Kitabisa dan Livopen. Begitulah acara GLADIATOR yang dilaksanakan oleh SCORP CIMSA FK YARSI semoga dengan adanya aktivitas ini bisa membawa manfaat yang besar yaitu meningkatkan dan memperdalam pengetahuan masyarakat mengenai pengendalian kesehatan lingkungan berbasis vektor.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top