GAP - SCOPH & SCORE CIMSA UNAND

GAP - SCOPH & SCORE CIMSA UNAND

image

GAP

SCOPH & SCORE CIMSA UNAND

Penyebab terbanyak dari stunting adalah kelainan non endokrin yaitu penyakit infeksi kronis, gangguan nutrisi, kelainan gastrointestinal, penyakit jantung bawaan, pola asuh ibu, faktor sosial ekonomi keluarga dll. Diantara penyebab stunting tersebut, pola asuh memegang peranan penting terhadap terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak. Menurut United Nations Of Children’s Fund pola asuh merupakan salah satu faktor tidak langsung yang berhubungan dengan status gizi anak termasuk stunting. Walaupun demikian, pola asuh memiliki peranan penting dalam pertumbuhan anak yang optimal. Oleh karena itu, SCOPH-SCORE CIMSA BEM KM FK Unand mengangkat sebuah project nasional CIMSA yaitu GAP Exchange sebagai kegiatan promosi, edukasi, dan prevensi faktor risiko stunting beserta komplikasinya kepada masyarakat Andalas sekaligus memperkenalkan kepada incoming terkait salah satu Endemic Disease di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Dengan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko stunting sehingga terus berupaya menjalankan kegiatan preventif stunting untuk menurunkan jumlah anak yang menderita stunting dan pertambahan jumlah penderita stunting.

Dalam pelaksanaannya SCOPH-SCORE CIMSA BEM KM FK Unand mengadakan 4 kegiatan. Pada minggu ke-1, Incoming student yang datang dari Spanyol mengikuti kuliah pakar, small working group, tutorial dan brainstorming yang di bimbing oleh 3 dosen yang terkait di bidang gizi dan biomedik. Dosen-dosen tersebut membimbing Incoming student  untuk ikut terjun ke lapangan dalam melakukan penelitian dan pengambilan data serta sample di daerah yang ditujukan untuk mengetahui tingkat stunting pada daerah tersebut. Pembimbing Incoming student dalam kegiatan ini adalah Dr. dr. Masrul, MSc, SpGk, Prof.dr. Nur Indrawati Lipoeto,Msc,PhD,SpGK dan dr. Rer. Nat Ikhwan Resmala Sudji.

Pada minggu ke-2, member SCOPH-SCORE melakukan survey lapangan puskesmas yang akan dijadikan sasaran dalam penelitian dan pengambilan data serta sample. Pada project ini dilakukan survey di tiga puskesmas, diantaranya Puskesmas Jati, Puskesmas Delima 5 Jatirawang dan Puskesmas Pasaman. Namun hanya puskesmas Jati dan Puskesmas Delima 5 Jatirawang yang dilakukan survey langsung oleh member SCOPH-SCORE. Sedangkan pada Puskesmas Pasaman sudah langsung di survey oleh dosen-dosen yang terkait dalam penelitian ini, dikarenakan Puskesmas Pasaman merupakan target langsung dari dosen-dosen tersebut dalam melakukan penelitian dan pengambilan sample.

Pada minggu ke-3, member SCOPH-SCORE beserta dengan Incoming student melakukan kunjungan terhadap Puskesmas Jati dan Puskesmas Delima 5 Jatirawang untuk observasi dan pengambilan data serta sample yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Ibu-ibu yang datang bersama anak balitanya  merupakan target dalam project GAP Exchange ini. Pada saat inilah member SCOPH-SCORE mulai melakukan pencatatan data agar nantinya bisa di teliti apakah di kedua puskesmas tersebut terdapat angka stunting yang tinggi. Di Puskesmas Pasaman, para dosen dan Incoming student juga terjun langsung dalam pengambilan sample dan data untuk mengetahui angka stunting di daerah tersebut.

    

Selanjutnya di minggu ke-4, member SCOPH-SCORE melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu di daerah Puskesmas Jati dan Puskesmas Delima 5 Jatirawang  yang memiliki anak balita, mengenai stunting dan cara pencegahannya. Serta pada saat itu juga dilakukan edukasi tentang pola makan yang sehat kepada anak-anak balita. Tak hanya itu Ibu-ibu juga diberikan edukasi mengenai gizi anak dan simulasi bagaimana cara pembuatan Mpasi yang baik, serta juga dilakukan pembagian guideline Mpasi sebagai pedoman agar anak-anak mereka dapat terhindar dari masalah gizi sehingga tidak jatuh pada keadaan stunting. Acara diakhiri dengan penyebaran kuesioner post-intervensi dan diskusi bersama kader.

Diharapkan melalui rangkian kegiatan project Gap Exchange SCOPH-SCORE CIMSA BEM KM FK Unand ini dapat memberikan dampak yang berarti terhadap masalah kesehatan gizi anak di Indonesia. Dan semoga pengetahuan yang diberikan dapat memandirikan komunitas daerah Posyandu Jati, Kota Padang  untuk dapat menerapkan pemberian gizi yang baik pada anak demi mencegah stunting kedepannya.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top