FLYING
(Fight Against Cyberbullying)
SCORA & SCORP CIMSA UNRI
International Women’s Day (IWD) adalah sebuah project lokal CIMSA Unri yang melibatkan dua SCO yaitu Standing Committee on Sexual & Reproductive Health and Rights including HIV/AIDS (SCORA) dan Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP). Project ini dilaksanakan dalam rangka memperingati International Women’s Day pada tanggal 8 Maret. Project ini dilaksanakan dengan tujuan menekankan dua unsur yaitu “Empowering medical students” dan “Improving nation’s health”. Empowering medical students merupakan upaya pemberdayaan trainer CIMSA untuk dapat menyampaikan materi, dan melibatkan member CIMSA FK Unri dalam melaksanakan acara sehingga meningkatkan pengetahuan dan kemampuan member. Sedangkan Improving nation’s health merupakan upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran perempuan akan kekerasan berbasis gender di dunia maya sehingga diharapkan dapat menekan angka kejadian yang tidak tertangani dengan baik. International Women’s Day (IWD) merupakan one day project yang mengangkat tema Fight Against Cyberbullying (FLYING). Project yang berkategori event ini dilaksanakan pada Minggu, 15 Maret 2020 di Ruang Bedah Buku Lantai 3 Gedung B Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru. Kegiatan ini berupa penyuluhan tentang cyberbullying kepada para mahasiswa dan mahasiswi sebagai peserta kegiatan. Rangkaian kegiatan pertama yaitu pemberian materi tentang cyberbullying yang disampaikan oleh ibu Hj. Fitri Yetti Yumna, SKM, M.Kes dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Riau dan kak Silvi Angelia May Purba yang merupakan seorang trainer SCORP nasional. Sebelum pemberian materi, diadakan pre-test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta mengenai topik yang diangkat dan setelah pemberian materi juga diakhiri dengan post-test. Pada setiap akhir materi, pemateri akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan menyampaikan pendapat sesuai dengan materi.
Penyuluhan mengenai cyberbullying merupakan hal yang sangat menarik untuk dibicarakan mengingat dan menimbang kurangnya pengetahuan dan kesadaran mengenai hal tersebut. Hal tersebut penting diketahui karena peran dan dampak akibat dari cyberbullying juga bukan merupakan hal yang sepele mulai dari gangguan fisiologis bahkan psikis/mental seseorang yang dapat berujung pada masalah sosial dan kondisi kesehatan seseorang. Terkadang baik pelaku atau korban tidak menyadari efek serius dari masalah cyberbullying ini. Pelaku terkadang memakai alasan bahwa hanya iseng dan bercanda, sedangkan korban cenderung salah dalam mengambil tindakan saat berada pada situasi cyberbullying. Bagi korban dengan kondisi mental yang baik mungkin menganggapnya hanya sekedar candaan, namun bagi korban dengan kondisi mental yang kurang baik cenderung mempengaruhi kejiwaannya cepat atau lambat. Gender Based Violence merupakan kekerasan berbasis gender di dunia maya yang mana perempuan sering menjadi korban meski tidak menutup kemungkinan seorang laki-laki juga bisa menjadi korban dari kekerasan ini. Para peserta tampak sangat antusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh pemateri. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mengajukan pendapat dan pertanyaan saat acara berlangsung.