FAST
SCORA CIMSA UNIMAL
Pada tanggal 25 November - 10 Desember 2018, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memaparkan bahwa akhir 2017 lalu tercatat terdapat 65 kasus yang dilaporkan ke Unit Pengaduan untuk Rujukan (UPR) Komnas Perempuan. Yang menyedihkan, sebagian besar dilakukan oleh orang yang dekat dengan korban, seperti pacar, mantan pacar, dan suami. Di sisi lain, Komnas Perempuan juga mencatat, pada 2014 terdapat 4.475 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan, 2015 sebanyak 6.499 kasus, 2016 sebanyak 5.785 kasus, dan pada 2017 tercatat ada 2.979 kasus kekerasan seksual di ranah KDRT atau relasi personal serta sebanyak 2.670 kasus di ranah publik atau komunitas.
Dan untuk di Aceh sendiri, menurut Hasil pendataan Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Aceh (P2TP2A), sepanjang 2017 tercatat 704 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh. Temuan itu meningkat tajam dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 487 kasus.
Kekerasan seksual pada wanita merupakan pelanggaran pada hak asasi yang identik dengan wanita. Rata - rata alasan hal tersebut terjadi karena wanita adalah makhluk yang rentan. Hal ini semakin diperparah mengingat gaya hidup dan cara berpakaian para wanita saat ini yang membuat setiap wanita berpotensi untuk mengalami kekerasan seksual.
Kita perlu menyadari pentingnya untuk mengetahui penyebab, cara menghadapi, dan bagaimana cara menghindari akan kekerasan seksual. Oleh karena itu, diperlukan edukasi kepada remaja tentang cara menghadapi dan menghindari hal tersebut terjadi. Kami dari magang SCORA CIMSA UNIMAL berinisiatif mengadakan kegiatan “FAST (Fight and Avoid Sexual Harassment)” yang bertujuan untuk memberikan edukasi tersebut.
Pada tanggal 9 Februari 2019, anggota magang SCORA CIMSA UNIMAL telah mengadakan acara FAST (Fight and Avoid Sexual Harassment) di MA Dayah Ulumuddin. Acara tersebut dimulai dari pukul 07.30 WIB hingga jam 09.00 WIB. Untuk agenda pertama, dimulai dengan pembukaan oleh MC, yaitu Asri dan dilanjutkan dengan pembacaan Al – Qur’an oleh Ardellya, serta sambutan dari Project Officer, yaitu Rafif. Sebelum masuk ke materi, peserta diberikan pre test untuk menilai pengetahuan peserta. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pengisian materi oleh Meltri dan Hazma Wildani. Para peserta sangat khitmad dan fokus mendengarkan hal yang disampaikan oleh pemateri. Dan para peserta antusias saat sesi tanya jawab dalam menanyakan hal - hal yang belum dipahami. Selanjutnya, sebelum acara ditutup peserta diberikan post test untuk menilai pengetahuan peserta setelah diberikan materi. Dari perbandingan penilaian pre test dan post test, dapat dilihat pengetahuan peserta meningkat sekitar 80%. Lalu, acara ditutup dengan pemberian hadiah untuk para peserta yang aktif bertanya dan juga sesi foto bersama antara para peserta dan panitia.
Dengan diadakannya acara ini, kami berharap para siswi dapat mengetahui dan memahami pentingnya pengetahuan akan kekerasan seksual yang mengancam di sekitar kita agar kita dapat menghindari dan mencegahnya sejak dini.