EINSTEIN - SCOPH CIMSA-BEM KM FK UNAND

EINSTEIN - SCOPH CIMSA-BEM KM FK UNAND

image

EINSTEIN

SCOPH CIMSA-BEM KM FK UNAND

Tahukah kamu apa itu‘stunting’? Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi sehingga menyebabkan anak dapat memiliki tubuh pendek.

WHO menetapkan batas toleransi stunting (bertubuh pendek) maksimal 20% atau seperlima dari jumlah keseluruhan balita. Sementara, di Indonesia tercatat  7,8 juta dari 23 juta balita adalah penderita stunting atau sekitar 35,6%. Sebanyak 18,5% kategori sangat pendek dan 17,1% kategori pendek. Ini juga yang mengakibatkan WHO menetapkan Indonesia sebagai Negara dengan status gizi buruk. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting dari status awal 32,9% turun menjadi 28% pada tahun 2019. Untuk pengurangan angka stunting, pemerintah juga telah menetapkan 100 kabupaten prioritas yang akan ditangani di tahap awal, dan kemudian dilanjutkan 200 kabupaten lainnya. Sumatera Barat merupakan salah satu dari 18 provinsi yang memiliki prevalensi gizi buruk-kurang di atas angka prevalensi nasional yaitu berkisar antara 21,2 persen sampai dengan 33,1 persen (Riskesdas, 2013). Dari 193 kasus gizi buruk di Sumatera Barat hingga Mei 2017, Padang menjadi yang tertinggi dengan 29 kasus gizi buruk (Dinkes Sumbar, 2017).

Selain itu, rendahnya tinggi badan anak, yang merupakan salah satu ciri utama stunting, juga masih kerap dianggap masalah keturunan. Padahal sebetulnya komposisi genetik bukan determinan primer yang menentukan tinggi badan. Kendala lingkungan merupakan persoalan yang jauh lebih penting.

Karenanya, stunting bukanlah isu yang sederhana. Stunting, tak hanya merugikan pertumbuhan fisik dan kognitif, tapi juga kesehatan anak di masa mendatang. Sehubung dengan masalah kesehatan yang sedang terjadi, dalam kesempatan ini SCOPH CIMSA-BEM KM FK UNAND mengangkatkan sebuah Community Development yaitu EINSTEIN, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat mengenai malnutrisi dan stunting pada anak sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umurnya. Kegiatan ini dilakukan di daerah Posyandu (Puskeskel) Mutiara 1 RW 01, Kel. Olo, Kec. Padang Barat, Kota Padang.

Dalam pelaksanaannya SCOPH CIMSA-BEM KM FKUNAND mengadakan 3 kegiatan yaitu 1 kali Training Member dan 2 kali intervensi ke masyarakat sasaran. Pada intervensi 1 (training), member SCOPH CIMSA-BEM KM FKUNAND mendapat pembekalan berupa pemberian materi dari 2 orang narasumber, yaitu Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mengenai Gizi Seimbang dan Makanan B2SA serta materi tentang Status Gizi Anak & Stunting yang disampaikan oleh dokter alumni SCOPH CIMSA-BEM KM FKUNAND. Pada kegiatan ini pula diadakan training mengenai cara melakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah.

     

Pada Intervensi 2 member SCOPH melakukan pelatihan kader mengenai pos gizi serta 1000 HPK meliputi kesehatan ibu hamil, cara menyusui yang benar, ASI ekslusif serta MP ASI , serta melakukan pemeriksaan kesehatan berupa tekanan darah dan gula darah kepada masyarakat disekitar Puskeskel. Pada intervensi ini, diadakan pula diskusi program bersama kader dan stakeholder dan pembuatan Guideline mengenai Pos Gizi kepada kader.

Pada Intervensi 3, diadakan pendampingan kader dalam pemicuan serta penyuluhan mengenai Pos Gizi serta 1000 HPK meliputi kesehatan ibu hamil, cara menyusui yang benar, ASI ekslusif serta MP ASI, serta dilaksanakan bonding ke masyrakat disekitar puskeskel berupa senam kesehatan dan games kepada anak anak disekitar Puskeskel.

Diharapkan dari kegiatan SCOPH CIMSA-BEM KM FK UNAND melalui project EINSTEIN ini dapat memberikan dampak yang berarti terhadap masalah kesehatan gizi anak di Indonesia. Dan semoga dapat memandirikan komunitas daerah Posyandu (Puskeskel) Mutiara 1 RW 01, Kel. Olo, Kec. Padang Barat, Kota Padang untuk dapat menerapkan pemberian gizi yang baik pada anak demi mencegah stunting kedepannya.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top