BTS
(Breaking the Silence)
SCOME CIMSA UI
Greetings, CIMSA! Pada bulan Maret lalu, kami dari SCOME CIMSA UI mengadakan intervensi pertama community development Breaking The Silence (BTS), di mana pada acara ini kami sebagai OC dan peserta dapat belajar banyak mengenai bahasa isyarat. Acara ini kami lakukan di gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI) dan terbuka umum bagi teman-teman mahasiswa yang ingin banyak belajar mengenai bahasa isyarat.
Narasumber kami merupakan anggota langsung dari Pusat Bahasa Isyarat Indonesia, biasa disingkat Pusbisindo. Mereka adalah Pak Agus, Pak Iwan, dan Kak Dimas. Pada intervensi pertama ini, para peserta memperoleh banyak materi. Pertama, peserta diminta untuk memperkenalkan diri masing-masing dengan menulis nama peserta sendiri di papan tulis dan diajarkan cara memperkenalkan diri dengan menggunakan Bahasa isyarat, bukan diucapkan namun peserta menunjuk nama yang sudah ditulis di papan tulis sebelumnya. Peserta pun selanjutnya belajar abjad dalam bahasa isyarat dan memperagakan isyarat nama peserta masing-masing. Peserta juga mempelajari percakapan dasar seperti cara menyapa orang lain, serta mengucapkan bahasa sehari-hari seperti terima kasih, sama-sama, semuanya dalam bahasa isyarat. Tidak hanya sampai disitu, peserta juga belajar mengenai angka dalam Bahasa isyarat dan mempraktekannya dengan peserta lainnya secara berpasangan. Bentuk praktek dari pembelajaran Bahasa isyarat ini dibuat dalam bentuk percakapan, mulai dari menyapa lawan bicara, menanyakan nama, daerah tempat tinggal, hobi, ciri-ciri yang sangat khas di diri individu, serta nomor telepon dan juga terima kasih. Antusias peserta pun sangat tinggi terhadap materi yang diajarkan, bahkan peserta juga menanyakan materi yang seharusnya diajarkan pada intervensi selanjutnya.
Para narasumber kami pun dapat menjelaskan materi dengan sangat baik dan mudah dimengerti oleh peserta. Project ini merupakan nilai plus bagi peserta yang merupakan mahasiswa kedokteran untuk dapat mengerti bahasa isyarat. Para peserta pun dapat mempersiapkan diri ketika menghadapi pasien nanti, sehingga tidak ada batasan bagi peserta untuk berkomunikasi dengan pasien yang merupakan teman tuli. Project BTS ini terbagi menjadi empat intervensi, pada intervensi pertama diajarkan mengenai abjad dan perkenalan, intervensi kedua membahas mengenai waktu dan hari, intervensi ketiga diajarkan mengenai hubungan manusia, dan pada intervensi keempat belajar mengenai istilah-istilah kedokteran. Materi yang para peserta dapatkan di intervensi pertama merupakan dasar untuk lanjut ke intervensi-intervensi berikutnya. Pada project ini juga peserta memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi dan mengenal lebih lanjut dengan para anggota Pusbisindo dengan bahasa isyarat.