BREAKING THE SILENCE - SCOME CIMSA UNS

BREAKING THE SILENCE - SCOME CIMSA UNS

image

BREAKING THE SILENCE

SCOME CIMSA UNS

 

Anamnesis membantu penegakkan diagnosis pasien sebesar 70-80%. Namun, terkadang proses ini terhambat karena adanya perbedaan pemahaman bahasa antara pasien dengan dokternya, apalagi jika pasien yang diperiksa adalah seorang tunarungu yang menggunakan bahasa isyarat dalam komunikasi sehari-hari.

                SCOME CIMSA UNS memfasilitasi mahasiswa kedokteran untuk selangkah lebih maju dalam memahami bahasa isyarat guna menunjang profesi nya kelak. Breaking The Silence merupakan project yang bekerja sama dengan Gerkatin Solo, yaitu komunitas tunarungu di Solo dan sekitarnya, ditujukan untuk newbie CIMSA sekaligus menjadi sarana pengenalan ranah kerja SCOME dalam Empowering Medical Students, Improving Nation’s Health. Dari pihak GERKATIN kami dibantu oleh Mas Bima selaku Ketua GERKATIN Surakarta, ditemani Mas Raka dan Mas Dian, serta Mbak.Atta selaku penerjemah.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu, 11 November 2017 di Ruang Sidang 2 Gedung Pendidikan Dokter dan Ruang Tutorial Fakultas Kedokteran UNS. Acara dimulai pukul 07.00-07.30 WIB untuk registrasi peserta, setelah itu acara dimulai dengan pembukaan oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Project Officer Riska Pradiptakirana, LOME, dan NOME CIMSA yaitu Ariana Maharani. Berikutnya, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh LOME CIMSA UNS. Sebelum itu, pada pukul 07.55 para peserta melakukan pretest terlebih dahulu.

Materi yang disampaikan LOME CIMSA UNS, Nashiha Firta Prakasa seputar pengenalan SCOME, ranah kerja SCOME, pengenalan NCME & LCME, pencapaian-pencapaian yang sudah diraih SCOME, project serta project officer dan vice project officer beserta penjelasan singkat mengenai masing-masing project, dilanjutkan dengan posttest. Sebelum beralih ke materi berikutnya, acara diselingi dengan games untuk peserta agar kembali bersemangat. Kali ini, giliran mas Bima dari GERKATIN dibantu mbak Atta sebagai penerjemah menyapa para peserta, mas Bima bercerita mengenai kegiatan yang dilakukannya sehari-hari, seperti kuliah dll. Lalu dilanjutkan dengan memberikan materi mengenai sejarah bahasa isyarat, kehidupan orang-orang tuna rungu, dan materi umum mengenai bahasa isyarat. Peserta tampak sangat antusias dan kondusif dalam mendengarkan materi.

Setelah mendapat materi-materi, peserta dibagi dalam tiga kelompok untuk FGD mengenai bahasa isyarat pada pukul 9.50-11.20 WIB di Ruang Tutorial. Setiap kelompok didampingi satu anggota GERKATIN dan diberi materi mengenai dasar-dasar bahas isyarat seperti huruf abjad A-Z; sapaan; menanyakan identitas seperti nama, usia, alamat, dan pekerjaan; bahasa sehari-hari; dan materi untuk anamnesis seperti keluhan yang dirasakan. Selain pemberian materi, peserta diberi kesempatan untuk mempraktekkan bahasa isyarat satu persatu sehingga lebih paham dan hapal.

Setelah FGD selesai, peserta kembali ke RS 2 pukul 11.20 untuk penutupan dan foto bersama GERKATIN dan panitia. Diharapkan setelah mengikuti project BTS ini para calon member CIMSA UNS bisa lebih mengerti ranah kerja SCOME, meningkat kemampuan bahasa isyarat, serta senantiasa peduli kepada sesama.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top