BONE (Beware of Nearby Earthquake)
SCORP CIMSA UNIMAL
Menurut Data Informasi Bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana (DIBI BNPB), dalam satu dekade terdapat sejak tahun 2008-2018 terdapat 32 kasus gempa bumi yang terjadi di provinsi Aceh. Angka kejadian gempa merupakan yang kedua tertinggi setelah provinsi Jawa Barat yaitu 34 Kasus.
Berdasarkan data tersebut, penting untuk mengerti serta memahami bagaimana cara ketika menghadapi gempa yang akan dihadapi oleh seluruh masyarakat tidak terkecuali anak-anak. Sehingga pada tanggal 24 Februari 2018, magang SCORP CIMSA UNIMAL melakukan kegiatan yaitu BONE (Beware of Nearby Earthquake) yang membahas mengenai manajemen bencana gempa di SDN 13 Banda Sakti, Lhokseumawe, Aceh. Kegiatan ini juga dilakukan dalam pemenuhan syarat untuk menjadi member CIMSA UNIMAL.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa/siswi kelas 4, 5, dan 6 SDN 13 Banda Sakti Lhokseumawe. Rangkaian acara kegiatan ini yang pertama pembukaan, diantaranya terdapat doa pembuka kegiatan, kata sambutan dari Project Officer, kata sambutan dari Liason Officer SCORP, dan penyerahan sertifikat partisipasi SDN 13 Banda Sakti dalam kegiatan BONE yang diterima oleh kepala sekolah SDN 13 Banda Sakti.
Kemudian rangkaian acara selanjutnya pemberian materi bagaimana menghadapi gempa bumi yang disampaikan oleh salah satu member magang SCORP CIMSA UNIMAL. Sebelum penyampaian materi, dilakukan pre-test melalui sesi tanya jawab. Materi yang dijelaskan berisi tentang definisi gempa, jenis-jenis gempa, serta bagaimana menghadapi gempa bila sedang berada di dalam ruangan dan diluar ruangan seperti misalnya didalam kendaraan. Kemudian diakhir pemberian materi, anak-anak yang hadir diperlihatkan video bagaimana menghadapi gempa agar mereka lebih mengerti. Sepanjang pemberian materi, siswa/siswi SDN 13 Banda Sakti sangat antusias dan aktif dalam mendengarkan dan menjawab beberapa pertanyaan yang dibuat oleh pemateri. Hal ini menandakan ilmu yang diberikan sampai kepada mereka. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah anak-anak, sehingga sebelum dilanjutkan ke rangkaian acara selanjutnya dilakukan Ice breaking agar mereka bersemangat kembali untuk mengikuti rangakaian berikutnya.
Setelah pemberian materi, siswa/siswi SDN Banda Sakti diajak untuk bermain games yang masih berhubungan dengan manajemem gempa. Pada games yang dibuat, mereka di berikan nomor, kemudian salah satu member magang memberikan intruksi kepada nomor-nomor yang dia sebutkan untuk melakukan hal jika terjadi gempa. Nomor-nomor yang telah disebutkan namun tidak melakukan atau terlambat dianggap gugur serta tidak dapat melanjutkan ke babak selanjutnya. Setelah peserta tinggal 10 orang, dilakukan games selanjtnya yaitu Ranking Satu, dimana dalam games ini mereka diminta untuk menjawab soal-soal yang diberikan. Soal-soal yang diberikan mengenai pengetahuan umum, kemampuan berhitung dan kemampuan berbahasa asing yaitu Bahasa inggris. Peserta Ranking Satu yang bertahan paling terakhir dianggap menang dan berhak mendapatkan hadiah.
Setelah games berakhir, siswa/siswi SDN 13 Banda Sakti diminta untuk menyimpulkan materi yang telah diberikan dan mengikuti post test.
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi siswa/siswi SDN 13 Banda Sakti ketika menghadapi bencana serta bermanfaat bagi member magang sebagai bekal awal untuk melanjutkan perjalananya di CIMSA.