Pernahkah kalian bertanya-tanya tentang bagaimana cara seorang dokter bekerja? Apakah seorang dokter melibatkan orang lain atau bekerja sama dengan profesi lain dalam pekerjaannya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, SCOME CIMSA UNS mengadakah sebuah project yang bekerja sama dengan HMPD FK UNS.
BIPOLAR (Kolaborasi Psikologi dan Kedokteran) merupakan salah satu project dalam rangka Hari Kolaborasi Kesehatan Nasional yang mengangkat tema tentang IPE/IPC (Interprofessional Education/Collaboration). Seiring dengan berkembangnya tuntutan global dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, juga perubahan kurikulum baru, terutama di FK UNS yang mencantumkan IPE dalam lecture-nya, maka SCOME CIMSA UNS menginisiasi project baru yang melibatkan dua program studi, yaitu Kedokteran dan Psikologi.
Project pertama di FK UNS ini menawarkan pembelajaran IPE dengan konsep yang berbeda dari yang lainnya. BIPOLAR dilaksanakan dalam dua hari dan terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu talkshow bersama pakar dan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa Surakarta.
Pada hari pertama, dilakukan overview tentang IPE oleh Mufti Akbar, S. Ked., serta sharing pengalaman beliau memperdalam IPE pada AMEE Conference di Berlin. Harapannya dapat menjadikan motivasi bagi mahasiswa preklinik lainnya di FK UNS, dan menambah semangat mempelajari IPE lebih lanjut.
Hari berikutnya, kami berkesempatan melakukan studi lapangan langsung di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta. Di sana, kami dapat melihat aktivitas para pasien RSJD di bangsal rehabilitasi medik, mengikuti senam bersama, dan berinteraksi langsung dengan pasien. Selanjutnya, para peserta dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing mendapat giliran mengunjungi bangsal yang berbeda. Ada bangsal putri, psikogeriatri, NAPZA, skizofrenia, anak dan remaja. Kami dapat berinterksi langsung dengan pasien di bangsal tersebut ditemani dengan dokter atau perawat yang berjaga. Peserta pun bebas mencari informasi dan memenuhi rasa ingin tahunya dengan bertanya kepada petugas yang ada di sana terkait hal tentang terapi, alur perawatan, dan lain sebagainya.
Setelah selesai mengunjungi bangsal, kami pun kembali ke aula untuk mendengarkan talkshow tentang IPE/IPC dari dua pembicara, yaitu Ibu Laelatus Syifa Agustina, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan dr. Yohanes PPDS Ilmu Kedokteran Jiwa. Kami diberi penjelasan mengenai perbedaan ranah kerja seorang psikiater dan psikolog serta cara mereka berkolaborasi dalam pengimplementasian pelayanan kesehatan.
Acara dilanjutkan dengan FGD per kelompok tour bangsal membahas tentang definisi IPE/IPC dan implementasinya dalam tugas sebagai psikiater dan psikolog. Tujuannya agar tercipta interaksi dan koordinasi antara mahasiswa kedokteran dan psikologi. Setelah itu, hasil dari diskusi tersebut di presentasikan oleh setiap perwakilan kelompok.
Terakhir, acara ditutup dengan ucapan terima kasih dan kata penutup dari Daniel selaku PO acara dan dilanjutkan dengan foto bersama.
Mengutip kalimat dari WHO dalam Framework for Action on Interprofessional Education and Collaborative Practice, It is no longer enough for health workers to be professional. In the current global climate, health workers also need to be interprofessional. By working collaboratively, health workers can positively address current health challenges strenghthning the health outcomes. Harapannya, project BIPOLAR dapat menjadi salah satu jembatan dari banyak prodi nantinya untuk saling bekerja sama mengimplementasikan IPE/IPC demi menunjang health care.
BIPOLAR, Be the Number One, Together Yes We are!