Diantara kita pasti ada anggota keluarga, teman atau pasangan yang mempunyai hewan peliharaan. Biasanya orang-orang tersebut memelihara hewan peliharaan mereka didasari oleh rasa suka mereka atas binatang, untuk menjaga rumah atau mungkin sebagai teman untuk meramaikan suasana.
Beberapa tahun kebelakang semakin marak adanya istilah “service animals” di muka umum. Service animal atau hewan pemandu merupakan hewan yang sudah dilatih secara khusus untuk membantu penyandang disabilitas. Service animals yang paling umum digunakan dan diakui oleh pemerintah adalah anjing atau biasa disebut service dog. Anjing sebagai hewan pemandu telah digunakan sebagai service animals sejak tahun 1927 di Amerika Serikat.
American with Disabilities Act (ADA) mengkategorikan service dog sebagai hewan pekerja yang tidak dianggap sebagai hewan peliharaan. Seekor service dog ini dilatih untuk mengambil tindakan khusus yang membantu mengurangi kesulitan orang-orang berkebutuhan khusus dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pekerjaan yang dilakukan para service dog ini pun bervariasi tergantung dari kebutuhan pemiliknya. Terdapat beberapa tipe dari service dog, yaitu:
- Guide dog
- Hearing dog
- Mobility dog
- Medical alert dog
- Medical assistance dog
- Psychiatric assistance dog
Beberapa pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh anjing pemandu misalnya seperti menjadi navigator bagi teman-teman tunanetra, selain itu mereka dilatih untuk mengenali kejang dapat menjaga pemiliknya selama kejang atau mencari bantuan, bahkan beberapa service dog yang melalui pelatihan yang lebih khusus dapat mendeteksi kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) atau gula darah rendah (hipoglikemia) dengan mencium kadar keton di tubuh pemiliknya.
Contoh lain dari pekerjaan service dog adalah memberikan bantuan bagi penyandang gangguan mental. Salah satu cara mereka membantu penderita penyakit mental adalah dengan menyalakan lampu ruangan ketika kondisi ruangan gelap dapat mentrigger kelainan mental pemilik untuk mengurangi kondisi yang dapat memperburuk keadaan mental pemilik atau mengingatkan pemilik mereka untuk mengonsumsi obat saat sudah waktunya dengan menggonggong atau menghampiri mereka.
Meskipun di negara lain service dogs sudah bukan merupakan hal yang asing lagi, di Indonesia sendiri service dog keberadaan nya masih sedikit bahkan cenderung tidak ada. Hal ini dilatarbelakangi oleh kebudayaan dari masyarakat Indonesia dan masyarakat yang masih kurang memahami dan mengenal tentang service dog sehingga harus dilakukan pendekatan untuk memperkenalkan inovasi ini.
Bagaimana pendapatmu tentang service dog? Apakah akan bagus kalau di Indonesia dapat diterapkan inovasi ini?
Ditulis oleh
Mohamad Hikmal
Marketing, Campaign, and Advocacy Team CIMSA 2022/2023
Referensi:
Hall SS, MacMichael J, Turner A, Mills DS. A survey of the impact of owning a service dog on quality of life for individuals with physical and hearing disability: a pilot study. Health and Quality of Life Outcomes [Internet]. 2017 Jan [cited 2023 Feb 19];15(1). Available from: https://hqlo.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12955-017-0640-x
Karetnick J. Service Dogs 101—Everything You Need to Know [Internet]. American Kennel Club. American Kennel Club; 2022 [cited 2023 Feb 18]. Available from: https://www.akc.org/expert-advice/training/service-dog-training-101/
Reisen J. Service Dogs, Working Dogs, Therapy Dogs, Emotional Support Dogs: What’s the Difference? [Internet]. American Kennel Club. American Kennel Club; 2021 [cited 2023 Feb 18]. Available from: https://www.akc.org/expert-advice/training/service-working-therapy-emotional-support-dogs/