Hari Kesehatan Nasional 2017 : “Interprofessional Collaboration on Universal Health Coverage System”.

Hari Kesehatan Nasional 2017 : “Interprofessional Collaboration on Universal Health Coverage System”.

image

Indonesia adalah satu di antara banyak negara berkembang yang tidak luput dari masalah kesehatan. Penyakit menular maupun penyakit tidak menular terus merajalela di setiap penjuru negeri ini. Komponen sistem kesehatan pun sudah berusaha terus menerus dalam menanggulangi dan mencegah masalah-masalah kesehatan di Indonesia. Namun,  kesadaran akan kesehatan itu sendiri belum ada pada seluruh individu di Indonesia. Negeri ini membutuhkan suatu momen bagi seluruh bangsanya untuk fokus akan kesehatan. Disitulah, Hari Kesehatan Nasional bermain peran.
            Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 12 November, merupakan tanda usaha pemerintah dalam meningkatkan kesehatan secara universal yang diharapkan semua masyarakat dapat merasakan hak setara di bidang kesehatan. Pemerintah mengharapkan setiap warga negara , tanpa terkecuali, dapat menikmati semua fasilitas kesehatan yang telah disediakan. Salah satu upaya dalam mewujudkan hal ini, pemerintah didorong untuk memajukan kualitas keterampilan tenaga kesehatan dalam mewujudkan kesehatan universal di Indonesia. Untuk itu, sebagai tahap awal untuk mencapai hal tersebut, dilakukannya pengimplementasian IPE (Interprofessional Education) kepada mahasiswa kesehatan sebagai bekal dalam praktik lapangan mereka di masa depan. World Health Organization (WHO) mencanangkan hal yang sama untuk mencapai kesehatan yang universal, yaitu dengan “Interprofessional Education and Collaboration Practice”.

 

            Tidak semua orang, bahkan perangkat kesahatan sekalipun, mengerti tentang apa itu IPE. IPE (Interprofessional Education) merupakan pijakan awal untuk tercapainya IPCP (Interprofessional Collaborative Practice). IPE dan IPCP memiliki konsep yang berbeda namun saling terkait. Keterampilan bekerja yang efektif pada tim IPCP akan sangat baik jika sebelumnya para komponen mendapatkan IPE. IPE sendiri sangat dibutuhkan selain untuk  kesehatan dan kesejahteraan pasien, namun juga untuk mempersiapkan para tenaga kesehatan di masa depan. Edukasi ini membutuhkan 2 atau lebih mahasiswa dari program studi kesehatan yang berbeda. Para mahasiswa kemudian belajar bersama dan saling berbagi ilmu pengetahuan dibidangnya masing-masing. Tujuan dari dilakukannya IPE ini adalah mahasiswa kesehatan dapat mencapai tingkat tertinggi dalam pendidikan, pelatihan, sampai praktik kerja sesuai keahliannya. Sehingga di masa depan, tidak hanya mereka dapat menempatkan diri mereka sendiri dalam perannya masing-masing, namun juga dapat mengerti dan menghargai seluruh profesi kesehatan. IPE ini memiliki tujuan lainnya yaitu untuk mengurangi perasaan terdiskriminasi atau mendominasi dari berbagai tenaga kesehatan. Hal ini pun dapat mengajarkan mereka tentang saling menghormati, saling percaya, dan mendukung satu sama lain sesuai dengan kompetensi dari bidang masing-masing. Karena dalam menangani suatu masalah kesehatan, dibutuhkan banyaknya ‘kepala’  dengan berbagai solusi terbaik, untuk memecahkan masalah dengan cepat, tepat, dan akurat.

Sebagai mahasiswa kedokteran, diharapkan dalam praktik lapangan nantinya dapat mengayomi dan memimpin tim dalam memecahkan masalah, karena, ego masing-masing pasti tetap ada. Sehingga mahasiswa kedokteran harus dapat menempatkan diri dengan baik dan benar didalam tim nantinya. Bukan sebagai dominan, akan tetapi, sebagai komunikator yang baik agar kerja sama tim nantinya dapat tetap berjalan dengan baik dan benar.

 Pengimplementasian IPE pun dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbasis tim, yaitu semua tenaga kesehatan saling mendukung dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat. Diharapkan dengan digunakannya pelayanan kesehatan berbasis tim ini, dapat terciptakan peningkatan kesehatan universal di Indonesia. Selain itu, pasien pun dapat merasakan dampak dari praktik IPE. Masyarakat akan merasakan peningkatan kualitas hidup sebagai hasil dari meningkatnya derajat kesehatan.

 

Namun, bagaimanakah implementasi IPE di Indonesia? Di Indonesia, pelaksanaan IPE masih luput dari kesalahan dan memerlukan banyak perbaikan. Beberapa universitas sudah menggunakan IPE untuk mahasiswanya dalam program KKNP atau Kuliah Kerja Nyata Profesi. Akan tetapi, pendidikan ini masih belum dapat terlaksana dengan baik di lapangan, walaupun sudah melewati beberapa perbaikan. Pemberian IPE memang masih belum dilakukan secara maksimal dan menyeluruh di seluruh universitas di Indonesia. Sehingga dampaknya masih dapat dirasakan dalam sistem kesehatan Indonesia, salah satunya adalah kerjasama antar tenaga kesehatan yang masih belum kuat.

Pemerintah Indonesia terus mengupayakan berbagai solusi dalam memajukan sistem kesehatan Indonesia. Salah satu usaha yang sedang digencarkan pemerintah saat ini adalah Universal Health Coverage. Diharapkan, Universal Health Coverage dapat tercapai pada 1 Januari 2019. Dengan usaha ini, pemerintah merencanakan adanya kolaborasi dari seluruh tenaga kesehatan untuk mencapai kesehatan nasional secara menyeluruh. Sangat diharapkan bahwa nantinya, mahasiswa kesehatan dapat menerapkan unsur praktik kolaboratif yang meliputi tanggung jawab, akuntabilitas, koordinasi, komunikasi, kerjasama, ketegasan, otonomi, saling percaya, dan juga rasa hormat.

Harapan pemerintah Indonesia dengan diadakannya Interprofessional Education ini adalah dapat meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi,  sehingga seluruh individu di Indonesia dapat meraih haknya, yaitu menjadi seseorang yang sehat dan sejahtera. Pemerintah juga mengharapkan tercapainya optimalisasi kinerja dari seluruh tenaga kesehatan. Dengan begitu, tenaga kesehatan dapat memupuk rasa hormat satu dengan yang lainnya dan paham bahwa semua komponen tidak bisa bekerja secara sendiri-sendiri, melainkan saling bekerja sama untuk mencapai pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat Indonesia.

oleh: Sintia N Puspasari, Andi Annisa Rusyda K

 

Sumber

 

World Health Organization. 2010. Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice. Avaible on http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/70185/1/WHO_HRH_HPN_10.3_eng.pdf?ua=1. Diakses tanggal 12 November 2017.

Sullivan, Mary PhD, RN, FAAN; D. Kiovsky, Richard MD, FAAFP; J. Mason, Diana PhD, RN, FAAN; D. Hill, Cordelia LMSW; Dukes, Carissa BGS. 2015. Interprofessional Collaboration and Education. Avaible on http://journals.lww.com/ajnonline/Fulltext/2015/03000/Interprofessional_Collaboration_and_Education.26.aspx. Diakses tanggal 17 November 2017.

Siokal, Brajakson. Mengapa IPE penting dalam pendidikan profesi kesehatan?. Avaible on http://www.bcf.or.id/publications/others/518-mengapa-ipe-penting-dalam-pendidikan-profesi-kesehatan.html. Diakses tanggal 17 November 2017.

 

 

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top