BTS - SCOME CIMSA UNSYIAH

BTS - SCOME CIMSA UNSYIAH

image

BTS

SCOME CIMSA UNSYIAH

 

Seorang dokter yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar tidak cukup hanya menjadi dokter yang menguasai segala hal tentang medis, tetapi juga dokter yang dapat membawa diri ke dalam masyarakat dan lingkungan. Hal ini tentu sangat ditentukan oleh soft skill masing-masing individu, seperti keterampilan untuk bisa memimpin, mengatur waktu, dan berkomunikasi. Dengan menguasai soft skill, seorang dokter tidak hanya bisa mengaplikasikan ilmu kedokterannya untuk menyembuhkan, tetapi juga bisa menempatkan diri yang baik sebagai dokter di lingkungan masyarakat.

Pada kesempatan kali ini CIMSA (Center for Indonesian Medical Students’ Activities) FK Unsyiah 2017-2018 mengadakan BTS (Breaking The Silence), yaitu kegiatan SCOME yang bertujuan untuk mempelajari bahasa isyarat untuk pemula. BTS mendukung SDGs point 4 Quality Education dan mendukung CIMSA Program Human Resources for Health.

 Acara ini diadakan pada Sabtu, 24 Februari 2018 di Topaz Cafe, pukul 09.00-11.00 WIB. Peserta yang hadir 36 orang yang tidak hanya dari mahasiswa Fakultas Kedokteran, namun juga dari Fakultas yang lain. Acara ini diisi oleh pemateri yang luar biasa. Beliau adalah seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Banda Aceh. Beliau adalah Bapak Mawardi, S.Pd. Di acara kali ini peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, bahkan beberapa peserta juga terlihat sudah menguasai beberapa huruf abjad dalam bahasa isyarat. Acara BTS ini diawali dengan pembukaan oleh MC, yaitu Ulfa Hayatun, lalu dilanjutkan oleh kata sambutan oleh Project Officer BTS yaitu Sukma Juwita kemudian dilanjutkan penyampaian kata sambutan oleh Vice LoCo for Internal Affairs oleh Helmina Rahmah, kemudian barulah sesi belajar bahasa isyarat dimulai. Namun sebelum penyampaian materi, diadakan pretest untuk mengukur kemampuan peserta.

Peserta diberikan beberapa soal berbentuk tangan yang melambangkan abjad dalam bahasa isyarat dan peserta harus menjawab huruf apa yang dimaksud. Selanjutnya baru dilanjutkan dengan penyampaian materi. Seluruh peserta dibagikan selebaran yang isinya daftar huruf-huruf dalam bahasa isyarat untuk memudahkan peserta lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Setelah sesi penyampaian materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab.

Nah, disini ada 3 peserta yang bertanya, pertanyaan pertama “apakah bahasa isyarat itu hanya menggunakan tangan kanan? Lalu kalau memang iya, bagaimana untuk orang yang kidal?”, kedua “bagaimana cara kita mengetahui simbol-simbol bahasa isyarat untuk berbagai kata seperti contohnya untuk kata ‘nama’, peragaan bahasa isyaratnya kan tidak sama ketika kita memperagakan huruf per huruf ‘n-a-m-a’, jadi cara gabungkannya sebenarnya seperti apa?”, dan yang ketiga, “bagaimana bahasa isyaratnya ketika kita ingin menanyakan perasaan lawan bicara kita seperti “kamu sakit/sedih/bahagia/marah?”

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab tuntas oleh Bapak Mawardi,S.Pd dan semua peserta merasa puas atas jawaban yang diberikan. Setelah itu dilanjutkan dengan post-test dengan soal yang sama seperti pretest. Terakhir, acara ditutup dengan doa dilanjutkan foto bersama.

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Error message here!

Back to log-in

Close
Top